Anjing Lucu Belikan Makanan Ringan Untuk Majikan yang Sedang Karantina
- World of Buzz
VIVA – Mewabahnya virus corona COVID-19 membuat beberapa negara melakukan opsi lockdown untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas. Meski lockdown diberlakukan, namun masyarakat diperbolehkan keluar rumah hanya untuk membeli kebutuhan pokok atau dalam keadaan darurat saja.Â
Tidak sedikit orang memilih berbelanja kebutuhan pokok secara online untuk mencegah penularan virus. Di Indonesia, banyak orang memilih mengandalkan jasa transportasi online untuk berbelanja kebutuhan pokok.
Tapi, salah seorang pria asal Meksiko memiliki cara berbeda untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Berdasarkan kabar dari LadBible yang dikutip dari laman World of Buzz, pada hari ke 3 masa karantina, Antonio Munoz sangat ingin membeli sebungkus makanan ringan.Â
Namun, bukannya menelepon toko dan memesan kudapan favoritnya itu, dia justru mempercayakan anjing peliharaannya untuk membeli makanan itu untuknya. Untuk memudahkan penjual, dia melampirkan catatan di punggung anjingnya dan menyuruhnya ke toko untuk membeli Cheetos.
"Halo, tuan penjaga toko. Tolong berikan anjing saya beberapa Cheetos, yang berwarna orange, bukan yang merah karena terlalu pedas. Ada uang $20 yang melekat pada lehernya. PERINGATAN: Dia akan menggigit jika tidak diperlakukan dengan baik. Tetangga di depan Anda," demikian bunyi catatan itu.
Mungkin orang akan berpikir anjing itu bisa saja salah jalan, atau tersesat dalam perjalanan. Â Tetapi yang mengejutkan semua orang, anjing itu kembali dengan membawa sebungkus Cheetos oranye di mulutnya.
Tidak jelas apakah Munoz pergi dengan anjingnya atau apakah anjingnya memang cerdas. Tetapi yang jelas, bahwa anjing yang lucu pasti membuat pemiliknya dan seluruh dunia bangga karena selama masa-masa sulit ini berusaha dengan menjadi binatang yang sangat pintar.
China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?
Berbagai laporan di media sosial menunjukkan bahwa virus ini menyebar dengan cepat. Bahkan beberapa rumah sakit mulai kewalahan mengatasi pasien seperti masa COVID-19.
