Sebelum Meninggal, Baba Vanga Sudah Ramalkan Wabah Virus Corona
- U-Report
VIVA – Peramal tunanetra, Baba Vanga ternyata sudah meramalkan wabah virus corona penyebab penyakit COVID-19 pada tahun 1996. Salah satu pengikutnya mengatakan, sebelumnya Baba sudah meramalkan peristiwa 9/11 dan Brexit, bersamaan dengan pandemi yang terjadi saat ini.Â
Seorang wanita yang bertemu dengan 'Balkan Nostradamus' itu mengatakan bahwa wanita bernama lengkap Vangelia Pandeva Dimitrova itu memperingatkannya dengan mengatakan 'corona akan ada di sekitar kita.'
Neshka Stefanova Robeva, yang melatih beberapa pesenam berirama Bulgaria untuk menjadi juara dunia juga mengatakan, ketika dia mengunjungi peramal tersebut, Vanga sudah memperkirakan COVID-19, tepat sebelum dia meninggal pada usia 84 tahun.Â
Akun bernama Robeva membuat sebuah postingan di media sosial dan menulis, "Virus ini juga datang kepada kita, tulis Robeva dikutip Daily Star, Jumat 13 Maret 2020.
Kemudian, dalam captionnya dia menambahkan, "Bibi Vanga meramalkan ketika saya mengunjunginya tahun lalu, 'Neshka, corona akan menguasai kita'. Saya tidak menyadari apa arti kata-kata itu," lanjut dia.Â
Dalam bahasa Bulgaria, corona adalah kata untuk perwalian yang dikaitkan dengan kepemimpinan Rusia di negara tersebut. Dan Robeva berpikir, kalau negaranya akan ada di bawah perwalian Rusia.Â
"Baru sekarang saya menyadari bahwa itu adalah virus China. Semoga penyakit itu segera lenyap," doa Robeva.Â
Peramal sekaligus mistikus itu memperkirakan tahun 2020 yang gelap, dengan mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin, akan terbunuh dan Presiden AS Donald Trump, akan menderita tumor otak yang membuatnya menjadi tuli atau meninggal.Â
Vanga merupakan subjek dari sebuah film dokumenter tahun 2011 yang berjudul The Visible and Invisible World. Di mana ia mengklaim, telah meramalkan kemenangan pemilu Boris Yeltsin yang kedua pada 1995 dan memperingatkan dia tentang kondisi jantungnya.Â
Para pengikut mistiknya mengklaim bahwa Vanga memiliki tingkat keberhasilan 85 persen dengan prediksinya. Namun, tak sedikit dari ramalannya yang meleset, salah satunya presiden Amerika ke-44, Barack Obama, yang akan menjadi presiden terakhir mereka.Â