Miss Universe Zozibini Tunzi Heran Gatot Kaca di Kota Tua Melayang
- Instagram/@Zozibini Tunzi
VIVA – Miss Universe Zozibini Tunzi belum lama ini datang ke Indonesia untuk menghadiri malam Grand Final Puteri Indonesia 2020. Di sela-sela kunjungan ia juga sempat berkunjung ke salah satu destinasi wisata di Kota Tua, Jakarta.
Ada satu hal yang membuatnya takjub saat mengunjungi salah satu bangunan bersejarah itu. Bukan hanya karena nilai sejarah dari kompleks Kota Tua, melainkan sebuah atraksi yang ditampilkan di sekelilingnya.
Zozibini Tunzi tampak takjub dan terkejut-kejut ketika melihat seorang pria yang berpakaian seperti Gatot Kaca. Satu hal yang membuatnya tampak bingung ialah, Gatot Kaca tersebut memperlihatkan atraksi bisa melayang tanpa menyentuh tanah.
Perempuan asal Afrika Selatan ini tampak keheranan dan berkeliling di sekitar Gatot Kaca untuk memastikan cara pria itu bisa melayang. Namun, nampaknya ia tidak menemukan jawabannya.
"The discovery of Ghatotkacha," tulis Zozi di Instagram Stories Miss Universe.
Melihat Zozi yang kebingungan dengan aksi Gatot Kaca, warganet yang melihat video Zozi lewat akun gosip Lambe Turah langsung meramaikan kolom komentar.
“heran dia ma yg bgituan..”
“zozi nya bilang...’kok bisa begini ....kayu nya bisa di makan gk??”
“Zozi coba makan cilog dah..pasti jatuh cinta.”
Sebagai informasi Zozibini Tunzi berhasil dinobatkan sebagai Miss Universe 2019 di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Zozibini menggantikan Catriona Grey dari Filipina.
Ia berhasil mengungguli Madison Anderson dari Puerto Riko yang menjadi runner-up ke-1 yaitu d Sofían dan Aragon dari Meksiko menjadi runner-up ke-2.
Sebagai bagian dari kompetisi, para kontestan tidak hanya harus menjawab pertanyaan individu tentang isu-isu politik seperti perubahan iklim, privasi dan kesehatan reproduksi, menjawab terkait pertanyaan, apa hal terpenting yang harus kita ajarkan kepada gadis-gadis muda hari ini?
"Saya pikir hal terpenting yang harus kita ajarkan kepada gadis-gadis muda hari ini adalah kepemimpinan. Ini adalah sesuatu yang telah lama hilang pada gadis dan wanita muda, bukan karena kita tidak ingin tetapi karena apa yang masyarakat telah label wanita," ungkap Zozibini Tunzi seperti dilansir dari Rappler.