Cerita Mengejutkan Tasya Kamila Saat Kejar Beasiswa S2

Tasya Kamila
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nuvola

VIVA – Mantan penyanyi cilik, Tasya Kamila, diketahui sudah menyelesaikan pendidikan S2 di luar negeri pada 2018 lalu. Tepatnya, di Columbia University, New York, Amerika Serikat. 

Dukung Kemajuan Dunia Pendidikan, Program Beasiswa Schoolarskin Diluncurkan

Sebagai public figure, kebanyakan orang menganggap pasti mudah-mudah saja untuk bisa menempuh pendidikan di luar negeri, terutama dalam hal ekonomi. Ternyata, hal ini tidak berlaku untuk Tasya Kamila. 

Ditemui saat konferensi pers World Indonesia Scholarship Festival (WISH) 2020 bersama LOKALATE, wanita yang akrab disapa Tasya itu bercerita, kalau dirinya harus berjuang mendapatkan beasiswa untuk membiayai kuliah S2, karena orangtuanya tak mau lagi membiayai pendidikannya. 

Pilgub Babel, Erzaldi-Yuri Mau Kirim Pelajar Berprestasi ke Luar Negeri

"Ketika aku lulus S1, orangtuaku udah bilang ke aku bahwa tanggung jawab mereka menyekolahkan aku sudah selesai. Jadi, terserah deh kamu mau nyanyi boleh, syuting, mau kerja boleh juga, mau S2 boleh, tapi harus pake uang aku sendiri atau penghasilan kamu sendiri," ujarnya di We Work Menara Astra, Jakarta Pusat, Kamis 5 Maret 2020. 

Dari situ, pemilik nama lengkap Shafa Tasya Kamila itu mulai menghitung, kalau dirinya mengumpulkan uang dari hasil syuting, berapa lama uang itu bisa terkumpul untuk membiayai kuliah S2-nya. Atau, jika dirinya sibuk syuting apakah masih memiliki waktu untuk mempersiapkan sekolahnya. Nah, dari situ Tasya mulai berpikir untuk mengikuti beasiswa.

Strategi Setyo Wahono Ciptakan Lapangan Kerja Baru hingga Beasiswa Pelajar di Bojonegoro

"Itu cita-cita yang pengin aku kejar sebelum menikah, sebelum apapun itu. Sementara itu, Indonesia sudah menyiapkan fasilitas untuk WNI yang mau S2 maupun S3, baik di dalam maupun luar negeri, melalui beasiswa LPDP ini," kata dia. 

Istri dari Randi Bachtiar ini menjelaskan, kalau beasiswa LPDP yang ia dapatkan, sudah meng-cover semua bentuk tunjangan. Tasya juga turut membeberkan alasan kenapa dia memilih beasiswa LPDP. 

"Karena aku pengin beasiswa ini dijadikan amanah. Dijadikan reminder bahwa apapun pekerjaan yang aku lakukan, aku harus punya tanggung jawab untuk bisa kontribusi buat Indonesia," tuturnya.

Ilustrasi: Kuliah dan kerja part time

Intip Peluang Beasiswa untuk Sarjana Indonesia Usia Maksimal 35 Tahun

ISRSF membuka pendaftaran Beasiswa Arryman 2025 untuk Studi MSc-PhD di SOAS University of London. Yuk simak informasinya di sini!

img_title
VIVA.co.id
30 Oktober 2024