Takut Corona, Beli Bubble Tea Harus Jarak 1,5 Meter dan Cek Suhu Tubuh

Ilustrasi bubble tea.
Sumber :
  • dok. pixabay

VIVA – Jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 semakin bertambah dari hari ke hari. Hingga kini, total orang yang terinfeksi secara global sudah mencapai 90.823 orang dengan 3.122 kematian yang dilaporkan. 

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Dari angka tersebut, 80.151 kasus berasal dari Tiongkok. Dan ini menjadi alasan mengapa China mengisolasi diri dan banyak toko-toko yang ditutup. 

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Namun, baru-baru ini sebuah kedai bubble tea di sana kembali dibuka di tengah-tengah wabah COVID-19. Tapi, mereka tidak mengindahkan sisi keamanan pelanggannya. Mereka tetap melakukan upaya pencegahan untuk memastikan para pelanggannya tetap bisa menikmati boba dengan rasa aman. 

Akun Facebook This Is Hunan, mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan antrean mengular panjang di depan salah satu kedai bubble tea terkenal di China. Toko yang sudah lama ditutup akibat wabah corona itu, akhirnya kembali dibuka di Huangxing Road, Changsha. 

Akademisi Sebut Permintaan Kebutuhan Listrik Meningkat Pasca Pandemi COVID-19

Namun, jika kamu ingin menikmati kelezatan bubble tea di sini, kamu harus mematuhi sejumlah aturan yang diterapkan di sini. Setiap orang diharuskan memakai masker dan pengunjung harus berjarak 1,5 meter dari orang yang antre di depan kamu. 

Tapi jangan khawatir, kamu tidak perlu repot-repot menggunakan pita pengukur, karena mereka sudah mengukur jarak dan memberikan tanda kuning di tanah sebagai tanda pijakan pengunjung. 

Ketika kamu mengantre, beberapa staf akan menghampiri kamu untuk memeriksa suhu tubuh kamu dengan termometer termal genggam. Tidak hanya itu, mereka juga akan mendisinfeksi bubble tea yang kamu beli. Tapi, kamu harus mengantre 1-2 jam untuk mendapatkan bubble tea favorit kamu. 

Harvey Moeis Sidang Lanjutan Kasus Korupsi Timah

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Harvey Moeis bersaksi dalam kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah pada tahun 2015-2022.

img_title
VIVA.co.id
23 Oktober 2024