Picu Kontroversi, Panji Akan Lepas King Kobra Garaga ke Alam
- U-Report
VIVA – ?King kobra Garaga, milik Panji Petualang akan kembali dilepaskan ke alam. Keputusan berat ini terpaksa diambil oleh Panji karena menimbulkan kontroversi. Banyak pihak yang menilai, aksinya bersama Garaga yang kerap ia bagikan di channel Youtube Panji Petualang, dianggap bisa jadi referensi untuk ditiru orang lain.
Apalagi setelah ada kasus seorang pawang ular di Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, yang meninggal karena digigit king kobra peliharaannya, Panji semakin disudutkan.
Belum lagi, aksi mengerikannya yang dapat menaklukkan king kobra berukuran besar, membuat anak-anak jadi terobsesi untuk dekat dengan ular. Atas alasan inilah, Panji Petualang akhirnya membuat keputusan untuk kembali melepaskan king kobra agresif itu ke alam.
Sebenarnya, ada beberapa hal yang memberatkan Panji untuk melepaskan kembali Garaga ke alam. Pertama, dikhawatirkan nantinya Garaga tidak akan mendapatkan makanan. Seperti diketahui, makanan king kobra adalah ular, sedangkan ular lebih banyak ditemukan di dekat pemukiman.
"Belum lagi pemburu. Garaga ini kan king kobra besar dan empedu sama darahnya ini berharga banget. Khawatirnya malah kena pemburu, dipotong, itu yang saya pikirin," ujar Panji dalam video yang diunggah di saluran Youtube Panji Petualang, Rabu 29 Januari 2020.
Menurut Panji, tugasnya untuk kembali melepaskan Garaga ke alam sangatlah berat. Karena, ia harus mencari lokasi yang pas untuk Garaga. Meski di Purwakarta, tempat tinggal Panji dan Garaga sekarang, memiliki alam yang bagus, namun di sana jarang ada ular. Jadi, Garaga akan kesulitan mendapatkan makanan.
"Akhirnya sudah saya pastikan Garaga akan dilepas kembali ke alam. Tujuannya agar Garaga bisa hidup selayaknya ular liar dan agar tidak ada lagi anak yang terobsesi untuk dekat dengan ular liar," kata dia.
Padahal, saat ini Panji sedang membangun kandang besar untuk Garaga. Namun, tidak ada pilihan lain selain kembali melepaskan king kobra itu ke habitat aslinya, yaitu di alam.