Pelit, Pria Ini Ogah Bayar Makan dan Bawa Soda Sendiri Saat Kencan
- U-Report
VIVA – Seorang pria menjadi perbincangan panas di media sosial karena perilakunya yang tidak biasa. Pria berusia 37 tahun itu diberi label tidak memiliki standar karena membawa sendiri minuman ringan atau soft drink saat kencan buta. Bahkan, dia juga mengeluh karena harga makanan terlalu mahal baginya.
Menurut penuturan ZaoBao, seorang pria Singapura, Wang Zhiwei mendaftar sebuah agensi perjodohan yang terletak di Eunos dan pada 11 Desember 2019 mempertemukannya dengan seorang pasangan dalam sebuah kencan buta. Mereka mengatur pertemuan bagi pria itu agar bisa menemukan wanita seusia dengannya.
Dilansir World of Buzz, pada 29 Desember 2019, dia membayar agensi itu senilai 50 dola Singapura atau sekitar Rp517 ribu dan dijadwalkan untuk bertemu dengan wanita itu di sebuah restoran. Tapi, kencan tersebut nampaknya tidak berjalan seperti yang diharapkan Wang karena wanita itu terlihat seperti lebih tertarik mendapatkan makanan gratis.
Wang mengatakan kalau wanita itu memiliki sikap yang menutup diri dan tidak tampak serius mengenai kencan buta itu. Selain itu, dia mengatakan restoran itu juga sangat mahal baginya dan menetapkan harga sekitar Rp300 ribu untuk satu porsi makanan, di mana itu melebihi bujet yang dimilikinya.
"Aku berpikir kita hanya akan mengobrol, dan hanya bertemu setelah masing-masing sudah makan malam. Wanita itu bahkan tidak memperkenalkan dirinya saat datang. Dia membolak-balik menu dan memaksa aku yang membayar. Setiap makanan harganya lebih dari Rp300 ribu. Itu terlalu mahal. Makanan cepat saji akan lebih mengenyangkan," kata dia.
Wang mengatakan pada wanita itu bahwa dia lebih memilih menemukan tempat untuk duduk dan bicara dengan minuman ringan yang dia bawa. Tapi, wanita itu menuduhnya tidak punya wibawa dan langsung pergi.
Merasa sedikit dicurangi, Wang mengatakan kalau dia mencurigai wanita itu dan agensi perjodohan telah bekerja sama untuk mendapatkan makanan gratis dan mendapatkan biaya perjodohan masing-masing.
ZaoBao kemudian meminta agensi itu untuk memberinya lebih banyak informasi setelah staf mereka, Nona Chen memberinya cerita dari sisi si wanita. Menurut wanita teman kencan itu, Wang tidak bisa berhenti memperhatikannya dan menolah untuk membayar bagian makanannya. Dia mengatakan bahwa dia bahkan tidak mau membayar cocktail seharga sekitar Rp155 ribu dan malah mengeluarkan dua botol soda untuknya.
Merasa Wang tidak memenuhi standarnya, dia memarahinya dan meninggalkan Wang sendiri di restoran. Merespons hal ini, Wang mengatakan bahwa meski dia mengakui dirinya pelit, dia masih merasa orang-orang harus membayar makanannya sendiri pada kencan pertama.
Tapi, hal paling aneh dari seluruh insiden ini adalah bahwa Wang menemukan agensi tersebut sudah tidak lagi beroperasi dan menduga kalau agensi itu tidak berlisensi. Dia awalnya menemukan kalau agensi itu tidak punya kantor fisik meskipun mendaftarkan lokasinya di Eunos. Meski begitu, ia teta[ memutuskan untuk membayar jasa mereka karena murah.
Lebih lanjut, dia juga menemukan bahwa agensi itu sudah ditutup dan Chen masih menjodohkan orang untuk berkencang dari rumahnya karena dia masih menyimpan detail kontal para anggota.
Chen kemudian mengatakan bahwa bisnis agensi itu ditutup tiga tahun lalu setelah beroperasi selama 20 tahun.
"Aku mengenalkan padanya anggota sebelumnya. Aku tidak mengira dia akan sangat pelit dan bahwa tidak mau menraktir wanita itu minuman," kata Chen, menambahkan bahwa bisnis itu tidak lagi berjalan dan dia hanya mencoba menolong Wang menemukan teman kencan.