UNESCO Akui Tradisi Pencak Silat Sebagai Warisan Budaya Indonesia

Pencak Silat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok

VIVA – Tradisi Pencak Silat didaulat oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda milik Indonesia. Hal ini dilaporkan langsung oleh Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Surya Rosa Putra, dalam rangka menyampaikan apresiasi terhadap maraknya kegiatan berupa festival di antara komunitas pencak silat di Indonesia dan di dunia internasional.

Prabowo Ingin Pencak Silat Jadi Cabor Resmi di Mesir

Terkait Tradisi Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Arief Rachman selaku Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KNIU Kemendikbud) mengungkapkan rasa syukurnya. 

"Diinskripsinya Pencak Silat sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO merupakan kebanggaan bagi Indonesia. Tentunya kita harus bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa, sebab tanpa izin-Nya perjuangan kita tidak akan berhasil,” ungkap Arief Rachman dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Budaya RI, Jumat 13 Desember 2019.

Upaya Menpora Agar Pencak Silat Diakui IOC dan Dipertandingkan di Olimpiade

Arief Rachman juga menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil jerih payah semua pihak terkait. Arief ju?a menekankan bahwa yang terpenting adalah bagaimana Pencak Silat dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan baik.

“Tapi kita tidak boleh puas hanya dengan inskripsi ini. Justru ini adalah awal bagi kita untuk lebih serius melestarikan dan mengembangkan Pencak Silat di Indonesia agar manfaatnya dapat semakin kita rasakan," kata Arief Rachman.

Secara kronologis, Pencak Silat Indonesia pertama kali diusulkan untuk diajukan sebagai nominasi warisan budaya takbenda ke UNESCO pada September 2016. Di dalam rapat ini, tidak hanya Pencak Silat yang diusulkan, melainkan terdapat tiga warisan budaya takbenda nasional lain yang dinilai paling siap untuk diajukan, yaitu Pawukon (Penanggalan Tradisional), Pantun, dan Lariangi. Pada 28 November 2016, dari keempat kandidat yang diusulkan untuk diajukan tersebut diputuskan bahwa Pencak Silat yang akan diajukan dalam nominasi ICH UNESCO tahun 2017.

Selanjutnya, pada jangka waktu Desember 2016 hingga Januari 2017, Tim Pengusul melakukan penelitian lapangan terkait kondisi terkini dari penerapan Pencak Silat di masyarakat. Hasil dari penelitian lapangan ini kemudian berkembang menjadi naskah usulan (proposal) bertajuk “Traditions of Pencak Silat” yang dikirimkan ke UNESCO melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 31 Maret 2017.

Tanggal 17 April 2018, Pemerintah Indonesia mengirimkan formulir nominasi resmi untuk pengajuan Pencak Silat Indonesia untuk diinskripsi sebagai Representative List of the Intagible Cultural Heritage of Humanity. Pengajuan nominasi “Traditions of Pencak Silat” tersebut kemudian dieksaminasi bersama dengan 41 kandidat nominasi lainnya oleh Komite ICH dalam sidang sesi ke-14 yang dilaksanakan pada 9 hingga 14 Desember 2019.

Sebelum dieksaminasi oleh Komite ICH, setiap kandidat nominasi telah lebih dulu menjalani penilaian oleh Badan Evaluasi (Evaluation Body). Badan Evaluasi ini kemudian memberikan sejumlah rekomendasi sebagai pertimbangan bagi Komite ICH. Dalam rekomendasi Badan Evaluasi tersebut, 28 kandidat termasuk Pencak Silat Indonesia direkomendasikan untuk diinskripsi sebagai Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda kategori Kemanusiaan (Representative List of the Intagible Cultural Heritage of Humanity).

Rayakan 5 Tahun Pengakuan UNESCO, Menbud Fadli Zon Ingin Pencak Silat Menjejak Panggung Pendidikan dan Mendunia
Ilustrasi Pencak Silat.

Prabowo Pushes Pencak Silat to be Official Sport in Egypt

President Prabowo Subianto has expressed the hope that Egypt will designate the Indonesian traditional martial art Pencak silat as an official sport.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024