Tak Terbatas Gender, Perempuan Juga Bisa Jadi Tukang Cukur Barbershop
- Pixabay
VIVA – Saat memilih untuk memangkas rambut, kebanyakan pria akan selalu memilih pergi ke barbershop dengan kapsters laki-laki dibanding ke salon dengan kaspters perempuan. Banyak dari mereka yang takut bahwa hasilnya tidak sesuai dengan harapan.
Sementara, bagi laki-laki yang memiliki gaya maskulin, juga khawatir bahwa hasil potongan yang dilakukan oleh kapster perempuan akan lebih feminin. Tapi, cocok enggak sih perempuan memangkas rambut di barbershop?
"Tanpa kita sadari industri barber tidak terbatas oleh gender, sehingga semua semua barber baik pria maupun wanita bisa terus menciptakan tren tatanan kreatif agar mereka secara konsisten memberikan gaya yang selalu berbda," kata Marketing Director Barberlyfe Indonesia, Oky Andrie saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis, 14 November 2019.
Sementara itu, Best Female barber 2018, Los Angeles USA Sofie Pok juga mengakui bahwa dunia barbering memang sejak awal didominasi oleh kaum adam sebagai pencipta tren rambut pria. Tapi, seiring dengan perkembangan zaman mulai muncul barber perempuan yang muncul di dunia barber.
"Bagi saya dunia barber memberikan ruang kreativitas tanpa batas dalam menuangkan ide gaya tatanan rambut yang bisa menonjol dan menjadi tren. sehingga mereka menjadi loyal customer sekaligus mengganti tatanan rambutnya," kata Sofie Staygold.
Sebagai informasi, Barberlyfe Indonesia vol 4 kembali menghadirkan workshop barber berkelas internasional dengan tema Freedomination. tema ini mengajak masyarakat memahami bahwa dalam dunia barber tidak pernah ada batasan dalam berkarya.
Dunia barber mampu memberikan ruang seluas-luasnya bagi Berberman untuk berkarya menyajikan hasil tatanan terbaiknya. Sehingga, kreativitas yang muncul tidak lagi terbatas oleh sekat-sekat seperti gender.