5 Fakta Mengejutkan di Balik Perayaan Halloween, Nomor 4 Ngeri Banget

Ilustrasi Halloween.
Sumber :
  • Freepik/studiogstock

VIVA – Setiap tanggal 31 Oktober, banyak orang di seluruh dunia, terutama benua Amerika dan Eropa merayakan Halloween. Awal mula perayaan Halloween itu sendiri berasal dari festival pertanian Celtic Samhain. Festival ini menandai dari akhir musim panen dan awal musim dingin.

Suasana Mistis Menyelimuti Bandara Ngurah Rai: Penampakan Jack O Lantern hingga Penari Seram

Halloween sendiri ditandai umumnya dirayakan dengan cara menggunakan kostum serba seram, unik dan aneh. Bukan hanya kostum, banyak orang yang juga mendekorasi rumah mereka dengan tema Halloween sebagai bagian dari perayaan tersebut.

Namun, di balik perayaan Halloween yang begitu meriah di berbagai belahan penjuru dunia, ternyata ada beberapa fakta menarik yang kemungkinan besar akan mengejutkan Kamu. Berikut ini di antaranya, dilansir dari Huffington Post, Kamis, 31 Oktober 2019.

Sebelum Jadi Pesta Kostum, Halloween Adalah...

Tarian untuk meminta makanan atau permen

Sebagian besar pakar menyebut bahwa trik-or-trick berasal pada praktik ‘mumming’ di Eropa, di mana peserta mengenakan kostum dan pergi dari satu pintu ke pintu rumah lain kemudian melakukan tarian koreografi, lagu dan permainan sebagai imbalan atas hadiah. Menurut penulis Celebrating The Family, Elizabeth Pleck, tradisi ini muncul di Amerika, di mana tradisi itu sering terjadi pada hari Thanksgiving.

Pas Buat Halloween, Intip 3 Destinasi Wisata Horor yang Punya Sejarah Kelam!

Dalam beberapa versi awal trick-or-treat, pria berparade dari pintu ke pintu dan anak laki-laki sering mengikuti, meminta koin. Awalnya, trick-or-treat dilakukan oleh mereka yang benar-benar membutuhkan uang, tetapi anak-anak kaya juga kemudian ikut bersenang-senang.

Mereka ‘mengemis’ dari pintu ke pintu dan tradisi ini sempat dihentikan pada tahun 1930-an, tetapi muncul kembali untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari mengolok-olok Halloween.

Dulu, orang yang merayakan Halloween akan mengenakan kulit dan kepala binatang

Menurut catatan Romawi kuno, suku-suku di Jerman dan Prancis secara tradisional mengenakan kostum kepala dan kulit binatang untuk terhubung dengan roh orang mati. Tradisi ini berlanjut hingga perayaan hari Samhain, liburan masyarakat Celtic yang menginspirasi Halloween di Amerika.

Tak heran jika dulu, saat perayaan Halloween, orang sering berpakaian seperti roh jahat hanya dengan menghitamkan wajah mereka. Pemimpin parade Samhain mengenakan kain putih dan membawa kepala kuda kayu atau tengkorak kuda yang dihias. Orang-orang muda juga melakukan cross-dressing.

Awalnya Jack-o-lantern bukan dibuat dari labu tapi dari lobak, bit, dan kentang

Jack-o-lantern berasal dari sebuah kisah Irlandia kuno tentang seorang pria bernama Stingy Jack. Menurut cerita rakyat, Stingy Jack keluar ditabrak Iblis ketika Jack meyakinkan rekannya untuk mengubah dirinya menjadi koin untuk membayar minuman tanpa menghabiskan uang.

Jack kemudian memasukkan Iblis, berbentuk seperti koin, ke dalam sakunya, yang juga berisi salib perak yang mencegah iblis untuk bertransformasi kembali ke wujud aslinya.

Jack berjanji untuk membebaskan iblis itu, dengan catatan iblis itu tidak akan mengganggunya selama setahun, dan jika dia mati, iblis tidak akan pernah bisa mengklaim jiwanya. Jack menipu iblis lagi, kemudian membuatnya mengambil sepotong buah dari pohon dan kemudian mengukir salib ke kulit kayu.

Trik ini memberi Jack 10 tahun lagi hidup bebas iblis. Ketika Jack akhirnya mati, Tuhan memutuskan dia tidak bisa masuk surga. Iblis juga tak menerimanya di neraka. Jadi Jack dikirim untuk menjelajah bumi dengan hanya batu bara yang menyala untuk cahaya.

Dia meletakkan batu bara ke lobak sebagai lentera, dan Stingy Jack menjadi lentera Jack atau Jack-o-lantern. Berdasarkan mitos ini, orang Irlandia mengukir wajah menakutkan Jack menggunakan lobak, bit dan kentang untuk menakut-nakuti Stingy Jack atau roh malam lainnya.

Beberapa tempat perlindungan hewan tidak akan mengizinkan adopsi kucing hitam di jelang Halloween karena takut mereka akan dikorbankan

Tidak jelas apakah kucing hitam benar-benar dikorbankan saat Halloween, tetapi berbagai tempat penampungan hewan menolak untuk membiarkan orang mengadopsi kucing-kucing ini menjelang Halloween.

Lynda Garibaldi, direktur The Cats Cradle di Morganton, North Carolina, mengatakan bahwa penampungan kucinya tidak menerima permintaan adopsi kucing hitam selama bulan Oktober karena takhayul dan kekhawatiran bahwa orang yang salah (yang mungkin membahayakan mereka) mungkin mengadopsi kucing-kucing lucu itu.

Namun, larangan ini mulai hilang. Ketika dihubungi untuk memberikan komentar, Emily Weiss, wakil presiden Shelter Research and Development di ASPCA, mengatakan, bertahun-tahun yang lalu, larangan ini cukup umum.

Itu karena mereka takut akan terjadi sesuatu yang mengerikan pada kucing. Tapi pihaknya tidak terlalu menghiraukan hal tersebut. Dan banyak, tempat perlindungan hewan yang kini mempromosikan kucing hitam khusus jelang Halloween.

Halloween sebenarnya membuat anak-anak bertindak lebih jahat

Sebuah studi yang pernah dilakukan menemukan bahwa anak-anak berkostum yang tidak diawasi dalam kelompok saat merayakan Halloween, jauh lebih mungkin untuk mencuri permen dan uang daripada anak-anak yang tidak berkostum dan anak-anak yang tidak berada dalam kelompok.

Studi serupa lainnya menemukan bahwa anak-anak bertopeng secara signifikan lebih mungkin untuk mengambil lebih banyak permen Halloween daripada yang seharusnya, jika mereka percaya tidak ada pengawasan orang dewasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya