Qori muda Syakir Daulay: Jomblo Itu Disyukuri, bukan Diratapi
- VIVA.co.id/Isra Berlian
VIVA – Qori muda Syakir Daulay yang juga seorang artis, tengah naik daun. Remaja yang pernah mengenyam ilmu agama di pesantren Darul Quran pimpinan Ustaz Yusuf Mansyur itu sangat populer di Instagram, dengan jumlah pengikut lebih dari dua juta orang.
Pria berusia 17 tahun ini begitu populer di kalangan pengikutnya yang masih remaja, lantaran unggahan video di instagram yang berisi suara merdunya ketika bershalawat atau melantunkan ayat-ayat suci Alquran.
Bukan hanya itu saja, dirinya pun juga begitu populer lantaran sering mengunggah caption yang mengena di hati para jomblo. Berangkat dari banyaknya ungkapan hati para pengikutnya tentang jatuh cinta dan pacaran, dirinya mengeluarkan sebuah buku berjudul Ijo Tomat (Ikatan Jomblo Terhormat)
Dalam peluncuran bukunya di Gramedia Matraman, Syakir Daulay mengatakan bahwa salah satu pembahasan dalam bukunya ini adalah berkaitan dengan apa itu cinta. Dia menjelaskan, cinta adalah rasa dan setiap manusia tidak akan bisa mencegah atau menahan rasa itu.
"Kita bisa memilih ingin sama siapa pun, tapi setiap orang enggak bisa memilih. Rasa tumbuh sendiri karena kejadian dan suatu pengalaman yang enggak kita duga-duga," kata dia, Sabtu 19 Oktober 2019.
Dia melanjutkan, makna cinta lebih luas lagi adalah tentang bagaimana cara kita menyikapinya dalam hidup. Mengingat, kata dia, cinta sebenarnya anugerah terindah dari Tuhan
"Kalau segala sesuatu hal yang berlebihan, enggak baik. Cinta itu enggak pernah salah. Salah kalau kita salah menempatkannya. Cintailah dengan yang tepat. Sehingga, risiko untuk sakit hati kecil," tuturnya.
Bukan hanya itu saja, melalui buku ini dirinya juga ingin mengumpulkan para jomblo agar bisa berbagi rasa kesepian. Syakir menilai, kejombloan itu harusnya perlu disyukuri, bukan diratapi.
"Setidaknya, kita jadi punya slot waktu luang lebih banyak ketimbang mereka yang berpasangan, untuk fokus pada hal-hal yang bisa membangun masa depan kita, misalnya merintis bisnis," jelasnya.
Buku ini dibuat Syakir dalam kurun waktu 3,5 bulan. Ketika dirilis, 4.000 cetakan pertama sudah ludes terjual. Dan saat ini, pihak Falcon Publishing tengah mencetak buku Ijo Tomat kembali.