Gagal Penuhi Janji Kampanye, Wali Kota Diarak Pakai Baju Wanita

Wali Kota Huixtan, Meksiko, dipaksa pakai pakaian wanita
Sumber :
  • Oddity Central

VIVA – Selama kampanye, para politisi biasanya selalu membuat janji-janji yang belum tentu bisa mereka penuhi. Para pemilih pun sulit meminta pertanggungjawaban mereka yang berbohong. Tapi, warga di kota kecil di Meksiko baru-baru ini memutuskan untuk memberi pelajaran kepada wali kota mereka yang gagal memenuhi janji kampanyenya. Para warga memaksa sang wali kota memakai baju wanita lalu mengaraknya di siang hari.

Pekan Ini Bawaslu Panggil Wali Kota Depok terkait Dugaan Pelanggaran Kampanye

Javier Sebastian Jimenez Santiz menang sebagai wali kota di Huixtan berkat janji-janjinya untuk meningkatkan sistem perairan lokal. Namun, ia gagal memenuhi harapan para pendukungnya. Hingga bulan lalu, merasa lelah dengan segala alasan dan janji, warga menyerbu kantor wali kota dan mendandani Santiz serta wakilnya Luis Ton dengan pakaian wanita.

Wali Kota Santiz dipaksa memakai rok hitam panjang dan blus putih dengan rumbai dan bordir bunga. Sementara Ton diberikan gaun berwarna pink cerah dengan motif polkadot putih.

Baru Jabat 6 Hari, Wali Kota Meksiko Tewas Dibunuh

Dilansir laman Oddity Central, kedua petugas publik itu diarak di sepanjang jalan kota Huixtan selama empat hari, mulai tanggal 30 Juli, melintasi kerumunan warga yang mengusung papan bertuliskan kegagalan mereka. Seolah memakai pakaian wanita dengan warna cerah tidak cukup memalukan, keduanya juga dipaksa menyetop para pengendara di jalan dan meminta sumbangan untuk mendanai proyek yang mereka janjikan.

Dalam wawancara dengan wartawan lokal, Wali Kota Santiz yang tampak tak nyaman menjelaskan, dia sudah berniat memenuhi janji kampanyenya tapi tidak mampu karena dana yang dibutuhkan, yakni 3 juta peso atau sekitar Rp2,2 miliar, dialihkan untuk kotamadya lain. Tapi, saat ia bicara, orang-orang di sekitarnya terdengar berseru memintanya berhenti berbohong.

Catat! Ini Nomor Urut Lima Calon Wali Kota Bogor

Warga Huixtan kini meminta dilakukan investigasi untuk menyelidiki apakah wali kota telah mencuri dana yang diklaim dialihkan ke pemerintah kota lain itu. Santiz mengklaim dirinya tidak bersalah, tapi ia juga tidak menolak untuk diperiksa.

Sementara itu, foto-foto kedua petugas pemerintahan Meksiko yang diarak dengan pakaian wanita dan 'mengemis' agar diberikan kesempatan memenuhi janji kampanye mereka kepada para warga, viral di media sosial selama berhari-hari. Warganet memuji inisiatif warga Huixtan dan mengatakan kalau pemerintah lokal mereka juga pantas mendapat perlakuan serupa.

Mempermalukan secara umum petugas pemerintahan bukanlah hal aneh di Amerika Tengah dan Selatan. Tahun lalu, warga Chichiquila menyandera wali kota mereka dan meminta tebusan agar mereka bisa dilepas. Tindakan itu dilakukan karena wali kota gagal memenuhi janji kampanyenya. Selain itu, di tahun 2018, warga San Buenaventura, sebuah kota kecil di utara Bolivia, memasung wali kota mereka karena melaksanakan tugasnya dengan buruk.

Namun, inisiatif tak biasa yang dilakukan warga Huixtan justru menimbulkan reaksi keras dari para wanita. Sebabnya, warga menggunakan pakaian wanita untuk mempermalukan wali kota. Hal itu diklaim mendiskriminasi kaum wanita. (ldp)

Wali Kota Chilpancingo, Meksiko, Alejandro Arcos tewas dipenggal

Wali Kota di Meksiko Tewas Dibunuh saat Pergi Sendirian, Diduga Mau Temui Kartel Narkoba

Wali Kota Chilpancingo, Alejandro Arcos ditemukan tewas secara tragis dengan kepala terpenggal dalam perjalanan sendirian ke Petaquillas, Meksiko

img_title
VIVA.co.id
9 Oktober 2024