Death Metal, Aliran Musik yang Ciptakan Rasa Gembira dan Pemberdayaan
- dw
Memang ada perbedaan besar antara fans dan non fans. Tentu saja itu bukanlah hal yang mengejutkan. Mereka yang bukan fans death metal merasakan amarah dan ketakutan saat mendengarkan musik tersebut, sedangkan para fans merasakan pemberdayaan, kegembiraan, transendensi dan bahkan kedamaian.
Menariknya, walau terdengar agresif, para pecinta musik ini tidak merasakan amarah. Tempo yang cepat dan intensitas yang tinggi bisa mengintimidasi mereka yang tidak suka death metal. Sedangkan kelompok fans hanya mengambil kualitas positif musik ini dan memrosesnya sebagai bentuk pemberdayaan.
Bagaimana fans melakukan hal tersebut?
Fans death metal mengatakan bahwa mendengarkan musik tersebut membuat mereka ,merasa nyaman.
Ini menandakan bahwa mereka menggunakan musik untuk mengendalikan emosi mereka. Hal ini memang tidak asing bagi manusia. Saat putus cinta, kita mendengarkan musik sedih, karena kita bisa merasakan kesedihan sang penyanyi.
Kita merasa tidak kesepian dan mungkin kesedihan itu juga sebenarnya didampingi dengan perasaan positif seperti kekaguman dan nostalgia. Jadi, mendengarkan musik yang menyedihkan atau agresif belum tentu akan membuat kita merasakan perasaan negatif.
Sama halnya dengan seseorang yang ingin meredakan emosinya. Terkadang mendengarkan musik yang menggambarkan amarah atau perasaan lainnya dapat membantu sang pendengar agar tidak merasa sendiri.
Orang-orang menggunakan musik untuk mengendalikan perasaan mereka. Mereka menggunakannya sebagai hiburan. Mereka juga menggunakannya untuk meningkatkan energi mereka, atau hanya sebagai selingan untuk membuang perasaan negatif.