Gamelan Indonesia Iringi Lagu Yunani di Athena
- Dokumentasi KBRI Athena
VIVA – Saat instrumen gamelan mengiringi lagu Indonesia merupakan hal yang lazim kita temui. Namun akan menjadi tidak umum pada saat instrumen gamelan mengiringi lagu asing seperti lagu Yunani.
Hal ini dipertontonkan oleh grup tari Surya Gamelan saat tampil pada acara Malam Budaya Indonesia di Yunani pada Rabu, 10 Juli 2019 yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Athena dengan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Attica Yunani.
Lewat rilis yang diterima VIVA dikabarkan, lagu yang dipandu secara interaktif dengan penonton oleh koordinator musik Surya Gamelan, Suryanto berhasil menghipnotis sekitar 200 penonton yang hadir. Lagu poios moro mou poios berasal dari wilayah Cyclades Yunani di mana memiliki pulau yang terkenal yakni Pulau Santorini dan Pulau Mykonos, bercerita mengenai kisah seorang kekasih yang mencurigai pasangannya telah menjalin hubungan dengan pria lain dan mempertanyakan kepada sang kekasih dengan siapa dia telah berliburan mengelilingi berbagai pulau.
Meskipun menceritakan mengenai sepasang kekasih, lagu yang populer di kalangan masyarakat Yunani dan sering dinyanyikan pada acara bernuansa gembira tersebut secara tidak langsung ingin menggambarkan mengenai Yunani sebagai negara kepulauan. Dengan diiringi musik gamelan, lagu ini menjadi paduan yang unik pada kegiatan pengenalan budaya Indonesia tersebut.
Pada malam budaya Indonesia tersebut, tim tari yang berlokasi di Semarang namun terdiri atas penari Bali ini menampilkan tari Janger, tari Topeng Telek dan tari Randa yang diiringi oleh instrumen gamelan. Di sela tarian, dua orang penari Surya Gamelan juga mendendangkan nyanyian tradisional Indonesia seperti A Sing Sing So, Maumere dipimpin langsung oleh Suryanto dibantu dua orang penari serta lagu Yunani Poios moro mou poios.
Selain grup tari Surya Gamelan, Komunitas Masyarakat Indonesia di Yunani yang bergabung dalam Ikatan Kerukunan Keluarga Masyarakat Indonesia di Yunani (IKKIY) juga ikut ambil bagian dalam pagelaran malam budaya tersebut dengan menampilkan tari Merak, tari Gambir Anom dan tari Tor-tor.
Malam Budaya Indonesia ditutup dengan menari bersama dengan iringan tarian “Maumere” dari Kupang diikuti oleh para peserta yang hadir termasuk Duta Besar Jepang untuk Yunani dan istri, perwakilan Duta Besar ASEAN di Yunani, Friends of Indonesia, dan tak ketinggalan oleh Duta Besar RI untuk Yunani beserta istri.
Kehadiran Surya Gamelan di Yunani bukan saja tampil pada acara Malam Budaya Indonesia di Athena, namun tim tari yang lebih menonjolkan pada instrumen musik Gamelan ini sebelumnya juga telah berhasil memukau masyarakat Yunani dan warga negara asing di kota Loaninna serta kota Aigio Yunani sejak 29 Juni 2019 hingga 8 Juli 2019.
Kehadiran tim tari dari Indonesia selalu ditunggu oleh masyarakat Yunani dan WNA pada berbagai festival Internasional yang diselenggarakan di Yunani. Negara yang pada saat musim panas memiliki jumlah wisatawan dua kali lipat dari penduduk asli tersebut menjadi target untuk mempromosikan budaya Indonesia, tidak hanya kepada masyarakat Yunani, namun juga kepada wisatawan asing yang datang ke Yunani.
Dalam lima tahun terakhir, rata-rata wisatawan asing yang mengunjungi Yunani sekitar 26 juta orang per tahun. Data terakhir dari berbagai sumber menunjukkan jumlah wisatawan asing di Yunani tahun 2018 sebanyak 33 juta orang atau sebesar 67,6 persen dari jumlah masyarakat Yunani. Berdasarkan data perkiraan Eurostat per 1 Januari 2018, Yunani memiliki jumlah penduduk 10,7 juta orang.
Salah seorang penonton, Lydia Kanelli Kokkaliari mengungkapkan bahwa yang bersangkutan selalu menanti penampilan tarian dan budaya Indonesia di Yunani. WN Yunani yang pernah mengikuti program beasiswa Darmasiswa tersebut menyatakan bahwa penampilan tarian dan budaya Indonesia tidak pernah membosankan dan selalu memberi kejutan dalam setiap penampilannya.
Hal ini disebabkan oleh beraneka ragamnya tarian Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan memiliki keunikan masing-masing, bahkan kadang kala tarian dari satu wilayah pun memiliki kekhasan sendiri berdasarkan sub-etniknya.
”Kami sangat mengapresiasi kehadiran tim Tari Surya Gamelan untuk mempromosikan tarian dan budaya Indonesia di Yunani”, ungkap Ferry Adamhar, Duta Besar RI untuk Yunani. “Melalui pertunjukan tarian dan budaya Indonesia, secara tidak langsung para penari telah melakukan second track diplomacy sebagai duta bangsa,” tutur Adamhar.