Asal Usul Nama Bikini, Baju Renang Seksi yang Pernah Jadi Kontroversi
- Pixabay
VIVA – Menjelang hari kelahirannya 73 tahun lalu pada 5 Juli yang disebut dengan Bikini Day, mari cari tahu sedikit tentang sejarah pakaian renang dua potong ini. Dahulu, memperlihatkan terlalu banyak kulit saat berenang dianggap sebuah hal memalukan.
Lebih dari ratusan tahun lalu, pakaian yang berat, panjang, dan berbahan wol adalah satu-satunya pilihan bagi wanita yang ingin piknik ke pantai, tentu saja bukan pakaian renang kuno yang diinginkan untuk kembali lagi. Tapi, beberapa dekade setelahnya, bikini mulai muncul: pakaian renang yang sangat kecil, yang bahkan bisa muat ke kotak korek.
Apa di balik perubahan radikal dalam pakaian renang ini? Dan, bagaimana nama bikini didapat?
Dikutip dari laman Reader's Digest, sebelum pakaian renang ini disebut bikini, wanita zaman Roma kuno memakai pakaian yang mirip di abad ke-4. Villa Romana del Casale di Sisilia menampilkan mosaik beberapa wanita bermain dengan memakai atasan bandana dan bawahan yang memperlihatkan pusar. Namun, pakaian ini ditujukan untuk olahraga, bukan berenang.
Sayangnya, setelah zaman kuno, tren pada pakaian wanita menjadi sangat tertutup, dan berenang sebagai rekreasi belum dimulai hingga abad ke-19, para wanita pun hanya punya sedikit alasan untuk memakai pakaian renang.
Sementara bangsa Victoria yang pemalu, meski senang dengan pantai, memakai pakaian berenang yang pada dasarnya sangat lengkap, tidak praktis untuk berenang. Tapi, maju ke Era Emas Hollywood pada tahun 1930-an dan awal 1940-an, bintang seperti Ava Gardner dan Rita Hayworth akhirnya muncul dengan apa yang kita kenal sebagai pakaian renang two-piece.
Namun saat itu pakaian renang yang dikenakan memiliki bawahan dengan potongan sangat tinggi, menutupi pusat untuk menyesuaikan dengan aturan film yang disebut dengan kode produksi Hays. Hanya sedikit saja perut, atau tulang rusuk, boleh diperlihatkan.
Dipicu oleh pendistribusian bahan saat Perang Dunia II, pakaian renang pun menjadi semakin sederhana. Dua desainer Prancis bersaing menciptakan pakaian renang terkecil di dunia, di mana desainer Jacques Heim mendebutkan 'Atome', yang diambil dari nama atom.
Sementara Louis Reard muncul dengan kreasi yang lebih kecil lagi yang disebut 'Bikini'. Nama itu diambil dari uji bom atom pada Bikini Atoll di Pasifik pada 1 Juli 1946.
Tapi, pakaian itu sangat terbuka hingga ia tidak bisa menemukan model untuk memakainya, hingga memutuskan dipakai oleh penari eksotis bernama Micheline Bernardini. Muncul pertama kali pada 5 Juli 1946, sekarang dikenal sebagai Bikini Day, bikini tampil di acara pers di kolam renang Paris.
Saking kecilnya, bikini itu hanya berukuran 30 inci atau sekitar 76 centimeter (cm) dari bahan bermotif koran, yang dijamin bisa menjadi berita utama. Bernardini membawa kotak korek yang bisa memuat baju renang itu.
Reard kemudian menyatakan bahwa pakaian renang tidak bisa disebut bikini bila tidak bisa melewati lubang cincin. Namun kini, lebih banyak lagi pilihan bikini dari apa yang dibuat Louis Reard mendorong revolusi dalam pakaian renang wanita, sehingga lebih banyak model dan tipe tubuh yang bisa memakainya. Ada monokini, bikini one-piece dengan potongan besar, tankini yang memiliki atasan dan bawahan lebih panjang, bahkan burkini yaitu versi yang digunakan wanita Muslim untuk berenang.