Bikin Teh dari Buah Naga, Mahasiswa Universitas Brawijaya Raih Medali
VIVA – Prestasi Internasional diraih oleh lima mahasiswa asal Universitas Brawijaya Malang. Mereka adalah Iim Fahimatul Amalia, Mih Mimdiah, Afinda Sofiana, Dhewangga Arie Syaputra, dan Renaldy.
Mereka berlima baru saja meraih medali emas dalam kompetisi Bujang Valley Innovation Invention and Design Competition (BVIIEC) di Malaysia pada bulan lalu. Mereka membuat teh sehat dan ramah lingkungan.
Teh itu mereka beri nama Pitayass Tea. Berbahan dasar dari kulit buah naga dan daun mint yang dikemas secara premium menggunakan anyaman janur berbentuk ketupat kecil. Pitayass Tea bertujuan memanfaatkan olahan buah naga dan mengurangi limbah kulit buah naga yang kaya antioksidan tinggi.
"Antioksidan diperlukan untuk menangkal radikal bebas yang muncul dari polusi udara. Radikal bebas merupakan pemicu penyakit berat seperti kanker dan tumor. Jadi, teh herbal ini bermanfaat sebagai antitumor dan anti kanker," kata salah satu anggota tim, Iim Fahimatul, Senin 1 Juli 2019.
Iim mengungkapkan, alasan membuat Pitayass Tea. Pertama, kelima mahasiswa ini melihat potensi buah naga yang begitu besar di Indonesia, khususnya Banyuwangi, Jawa Timur, yang terkenal sebagai sentra buah naga.
Namun, di daerah itu tidak diimbangi dengan pemanfaatannya, limbah buah naga. Padahal, kulit buah naga yang terbuang itu, mengandung antioksidan yang tingg, di antaranya vitamin C, saponin, flavonoid, dan tajin.
Dengan kandungan antioksidan yang begitu banyak, kelima mahasiswa ini pun berpikir menciptakan teh pitayass. Cara pembuatan teh pitayass harus melalui proses pengeringan yang dilakukan dalam suhu 38 derajat celcius selama delapan jam.
"Karena dengan suhu dan waktu tersebut hasil pitayass tea optimal dan kandungan antioksidan yang terkandung di dalamnya tetap terjaga," ujar Iim.