Serunya Melihat Aksi Menegangkan Sirkus Taiwan

Aksi The Formosa Circus Art dari Taiwan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bimo Aria

VIVA – Mendengar kata sirkus, satu hal yang terbayangkan ialah aksi akrobatik, berjalan di atas tali dan menaiki sepeda roda satu. Namun, Formosa Circus Art dari Taiwan menyajikan aksi yang sedikit berbeda.

48 Tahun Taiwan Technical Mission di Indonesia, TETO Dorong Peningkatan Kerja Sama Sektor Pertanian

Rombongan yang dihadirkan oleh Taipei Economic and Trade Office Jakarta, Indonesia (TETO) ini memadukan tradisi akrobatik lokal dan sirkus ala Barat. Seperti diungkapkan oleh pendiri Sirkus Formasa, Lin Chih-Wei bahwa aksi sirkus ini ialah representasi dari keberagaman budaya dan suku di Taiwan.

"Ini adalah wujud kolaborasi dari kebudayaan tradisional, kebudayaan lokal, kebudayaan jalanan dan seni pertunjukan, yang menampilkan sirkus modern dengan ciri khas Taiwan,” kata dia di Jakarta, Kamis, 27 Juni 2019.

Denny Caknan Tampil di Barcelona, Kini Hiasi E-Billboard Taiwan

Pertunjukan sirkus berjudul Heart of Asia ini memadukan unsur lokal dan Barat yang inovatlf, yang diselingi nyanyian dan tarian dari suku Minnan, Hakka serta Aborigin. Hal tersebut merupakan wujud keharmonisan pluralisme Taiwan. VIVA beruntung bisa menyaksikan langsung aksi ini di Balai Kartini, Kamis, 27 Juni 2019.

Pertunjukan sirkus tersebut dibuka dengan gerakan tarian dari ke-11 pemainnya yang diiringi oleh musik khas dari Taiwan. Tak lama berselang, gerakan meliuk-liuk yang semula seperti tarian, perlahan berubah menjadi gerakan bela diri atau juga dikenal dengan martial art.

Taiwan Klaim Tak Ada Perusahaannya Terlibat Ledakan Pager di Lebanon yang Didalangi Israel

Mereka mengelilingi panggung sambil menunjukkan aksi bela diri masing-masing. Tak lama berselang, beberapa pemain silih berganti masuk ke panggung.

Mereka membawa beberapa buah meja yang kemudian disusun ke atas dengan struktur bangunan tak wajar. Satu meja berdiri tegak di bawah, sedangkan dua meja lainnya bertengger di atasnya dengan hanya satu bagian yang menopang keseimbangan.

Sementara itu, di atas susunan meja itu, salah seorang pemain menunjukkan aksinya yang bertumpu pada dua buah tangan dan kaki yang berada di atas. Semua dilakukan tanpa alat pengaman sama sekali.

Meski demikian, menurut Lin Chih-Wei, sebelum melakukan aksi tersebut, mereka telah berlatih selama kurang lebih enam bulan. Sehingga semua aksi yang dipertunjukkan benar-benar penuh perhitungan dan dilakukan oleh profesional.

Aksi selanjutnya juga tidak kalah mendebarkan. Mereka kembali menyusun beberapa bangku hingga setinggi kurang lebih 4 hingga 5 meter. Salah seorang pemain sirkus itu kemudian menaiki bangku tersebut satu per satu, dan melakukan adegan serupa. Hal ini sontak membuat jantung penonton berdegup kencang.

Pertunjukan terus berlanjut dengan aksi juggling yoyo dengan sebuah benda berbentuk kubus yang diputar-putar oleh seorang pemain laki-laki. Setelah kurang lebih satu jam, aksi ini ditutup dengan penampilan seorang pemain sirkus yang melilitkan tubuhnya pada seutas tali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya