Kembangkan Imajinasimu Lewat Pameran Floating Utopias
- VIVA.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA – Siapa tak suka dengan balon, baik itu balon atau objek benda melayang, selalu berhasil memikat mata dan hati. Bukan hanya memikat secara visual, sejak pertama kali balon udara menghiasi langit di abad ke 18, objek tiup telah mengilhami imajinasi publik akan mimpi utopis.Â
Dengan penemuan balon udara panas, untuk pertama kalinya juga manusia bisa melampaui batas impian, dari sekadar menginjakkan kaki di atas tanah dan mulai terbang di angkasa, melihat keindahan bumi dari langit.
Dan mimpi tersebut bisa kembali dirasakan, tak usah lagi jauh-jauh datang ke Eropa untuk menyaksikan karya visual yang indah dari sedikitnya 15 seniman lokal dan internasional dalam pameran Floating Utopias di Singapura, di antaranya Artur van Balen, Anna Hoetjes, Graham Stevens.Â
Bersiaplah terbelalak dan terkagum-kagum ketika memasuki ruang pameran yang digelar di ArtScience Museum Singapura. Floating Utopias merupakan pameran yang riang nan puitis yang mengeksplorasi sejarah sosial dari beragam objek tiup, hingga memperlihatkan bagaimana mereka telah berkontribusi dalam karya seni, arsitektur dan kegiatan sosial selama beberapa dekade.Â
Floating Utopias mengajak pengunjung bereksplorasi bagaimana penemuan penting ini membentuk pemahaman kita atas dunia dan tempat tinggal kita di dalamnya. Sepanjang pameran, baik foto, dokumen, dan pertunjukan film, menunjukkan bagaimana objek tiup telah digunakan untuk tujuan politik, secara historis dalam parade dan kenegaraan, dan bahkan di masa kontemporer, dimanfaatkan sebagai alat untuk protes.Â
"Pameran ini menggabungkan puisi dan politik, pedagogi dan permainan, inovasi teknologi dan kecerdasan artistik. Floating Utopias adalah serangkaian pertemuan antar karya seni obyek tiup yang menakjubkan dan dramatis," kata Direktur Eksekutif ArtScience Museum, dalam jumpa pers Floating Utopias di ArtScience Museum, Singapura, Kamis 23 Mei 2019.Â
Harger yang merupakan kurator dan seniman dari Selandia Baru ini mengatakan bahwa karya seni yang dipamerkan mampu menginspirasi, mengganggu, membatasi dan memberanikan pengunjung untuk menjelajahi objek tiup, serta fungsi sosial dan bagaimana mereka telah mengubah cara kita memandang dunia.Â
Peduli lingkungan
Digelar dari tanggal 25 Mei hingga 29 September 2019, pameran ini harus masuk dalam agenda jika berkunjung ke Singapura dalam waktu dekat. Terdapat instalasi balon udara yang tak hanya bisa memanjakan mata dan membuat terpana, tapi juga pastinya Instagramable, bahkan beberapa di antaranya mengajarkan kita untuk lebih peduli pada lingkungan dengan memanfaatkan limbah plastik sebaik mungkin.Â
Floating Utopias disajikan dalam lima bagian yaitu Baloon Fever, Display and Disrupt, Bubble Architecture, Solar Sustainability, dan Vertical Exploration. Dan meski instalasinya terkenal dan sangat menarik, intalasi luar ruangan yang dramatis, Castle of Vooruit oleh seniman asal Turki, Ahmet Ogut belum dipastikan tampil di ArtScience Museum. Namun, ada kotak kubus dari bahan berwarna perak mengilat ini bisa disusun hingga menjadi barikade, bahkan balon ini sempat digunakan dalam aksi demonstrasi.Â
Jangan lewatkan juga untuk berfoto di depan kelinci raksasa dari karya seniman lokal asal Singapura, Dawn Ng, atau dua kelinci merah jambu raksasa karya Momoyo Torimitsu yang karyanya dimaksudkan untuk mengkritik stereotip media terhadap hal yang dianggap imut dan kebahagiaan.
Atau instalasi inflatable dari seniman asal Inggris, Luke Jerram yang membuat instalasi bulan dengan sangat detil dan beresolusi tinggi karena diperoleh dari citra NASA. Duduk saja di jajaran bangku yang diletakkan menghadap bulan, nikmati saja momen seakan bulan benar-benar hanya berjarak beberapa sentimeter dari wajah kita, indah sekaligus menakjubkan!
Untuk bisa menikmati pameran yang digelar atas kerja sama ArtScience Museum dan Floating Utopias Foundation dan kolaborasi dengan neue Gesellschaft fur bildende Kunst, sebuah asosiasi seni Jerman ini pengunjung cukup membayar SGD19 untuk dewasa, orangtua usia 65 tahun ke atas atau anak-anak usia 2 hingga 12 tahun SGD14 dan paket keluarga terdiri dua anak dan dua dewasa, sebesar SGD54.Â