Begini Nasib Wanita yang 3 Bulan Lalu Bibirnya Jontor karena Filler

Rachael Knappier saat bibirnya bengkak akibat suntik filler
Sumber :
  • Facebook

VIVA – Ketika Kylie Jenner melakukan suntik filler di bibir demi membuat tampilannya lebih berisi, banyak orang yang mengikuti jejaknya. Sejak itu, suntik filler menjadi salah satu tren kecantikan yang diminati demi membuat penampilan lebih sempurna.

Inovasi Formula Serum Niacinamide 20%, Treatment Komprehensif Perawatan Kulit Cerah Bersinar

Namun sebuah kejadian miris menimpa Rachael Knappier dari Leicestershire, Inggris karena melakukan suntik filler di sebuah pesta botox. Wanita berusia 29 tahun tersebut harus mengalami bengkak parah di bagian bibir bagian atasnya hingga empat kali ukuran normal setelah melakukan suntik filler.

Rachel bercerita bahwa dia memang berniat ingin menambah volume bibirnya, namun tak berniat melakukannya di pesta yang dihadirnya kala itu. Tetapi seorang ahli kecantikan di pesta  menunjukkan tonjolon di bibirnya dan meyakinkan dia bisa memperbaiki rasa tidak percaya diri terbesarnya melalui suntik filler dengan biaya Rp4 juta.

Antusiasme Tinggi, Perawatan Kecantikan Estetika Wajah dan Tubuh Kian Jadi Primadona

Setelah melakukan prosedur tersebut, dia pulang. Namun Rachel terbangun di malam hari dengan rasa sakit yang membakar bibirnya. Dia menyadari bibirnya membengkak hingga menyentuh ujung hidung.

"Tekanan dan sensasi terbakar di bibirku tidak bisa dipercaya," katanya, seperti dilansir dari Daily Mail.

Transformasi Aura Kasih Setelah Jalani Perawatan Kecantikan di Korea Selatan

Rachel pun segera pergi ke rumah sakit. Dia mengaku bahwa saat itu para perawat menertawakannya karena mereka belum pernah melihat kasus separah itu sebelumnya.

"Aku memberitahu mereka, aku mengalami reaksi alergi tetapi tiga dokter mengonfimasi bahwa ahli kecantikan itu telah menyuntikan filler ke dalam arteri," tutur Rachel.

Ahli bedah kosmetik Dr Tijion Esho mengatakan bahwa Rachel adalah salah satu pasien yang beruntung setelah mengalami kejadian tersebut. Sebab, ahli kecantikan atau profesional nonmedis tidak tahu apa yang mereka lakukan, di mana filler bisa memblokir arteri dan membunuh sel. Akibatnya, mereka bisa kehilangan jaringan hidung, wajah dan bibir.

"Dia sangat beruntung karena sering kali orang mengalami cedera seumur hidup karena ini," ujarnya.

Tiga hari kemudian, dokter menyuntikan zat ke bibirnya yang bengkak. Kini setelah tiga bulan, bibir Rachel hampir kembali ke ukuran normal. Dan dari pengalaman tersebut, dia menegaskan tidak akan pernah menghadiri lagi pesta botox dan hanya melakukan suntik filler ke profesional medis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya