5 Tradisi Paskah dan Makna Dibaliknya
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA – Paskah saat ini telah menjadi salah satu hari raya yang penting secara ekonomi, terlihat dari banyaknya penjualan kartu Paskah, telur Paskah yang terbuat dari cokelat, serta pernak-pernik serta makanan-makanan bertemakan Paskah lainnya.
Dikutip dari berbagai sumber, berawal dari Eropa dan Amerika Serikat, tradisi-tradisi Paskah yang sekuler mulai menyebar ke negara-negara lainnya di dunia, termasuk yang populasi Kristennya sedikit. Hotel-hotel dan pusat-pusat perbelanjaan banyak mengambil tema Paskah yang terlepas dari unsur kekristenannya.
Di banyak negara-negara berbahasa Inggris seperti Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru tradisi Paskah yang berlangsung biasanya di seputar telur Paskah. Menghias telur Paskah pada hari Sabtu dan berburu telur-telur tersebut yang disembunyikan pada hari Minggunya. Selama lebih dari 100 tahun, anak-anak datang ke halaman Gedung Putih pada hari Senin Paskah, untuk ikut berburu telur Paskah.
Tak hanya itu, di berbagai daerah di Jerman kelinci-kelinci Paskah dalam bentuk kue-kue dan gula-gula juga mulai populer di Jerman Selatan, dan sekarang kue dan gula-gula tersebut amat disukai anak-anak di berbagai macam negara.
Bagi umat Nasrani merayakan Paskah tidak bisa lepas dari telur warna warni dan cokelat berbentuk kelinci. Sebenarnya apa makna di balik itu serta beberapa tradisi saat Paskah lainnya. Dilansir dari Mental Floss, berikut ini penjelasannya.
Menghias telur
Telur merupakan gambaran kelahiran kembali dan kehidupan. Untuk merayakan musim yang baru, dikatakan bahwa orang mewarnai telur dan memberikannya pada teman atau keluarga sebagai hadiah. Menurut beberapa legenda, Mary atau Mary Magdalene dianggap bertanggung jawab membuat banyak umat Nasrani selalu membeli cuka dan tablet pewarna. Dikisahkan bahwa Mary membawa telur bersamanya untuk penyaliban Yesus, dan darah dari luka Yesus jatuh di atas telur, mewarnainya menjadi merah.
Cerita lain mengatakan bahwa Mary membeli sekeranjang telur matang untuk dibagikan pada wanita lain di makam Yesus tiga hari usai kematiannya. Saat mereka membalikkan batu menemukan makan kosong dan telur menjadi merah.
Kelinci Paskah
Sulit membayangkan apa hubungan kelinci raksasa dengan peringatan hari keagamaan. Tapi menurut Time, tradisi ini sudah ada sejak zaman dulu. Mereka merayakan dewi kesuburan bernama Eostre, dan bila diingat lagi kelinci adalah binatang yang sangat subur.
Kelinci cokelat berongga
Menurut R.M Palmer company, salah satu pembuat cokelat kelinci tertua di Amerika Serikat, bagian kosong dari kue kelinci ini dibuat demi gigi.
"Jika memiliki kelinci berukuran besar dan dari cokelat utuh itu akan seperti bata, kamu akan mematahkan gigi ," kata Mark Chlott, executive Vice-president of operations.
Keranjang paskah
Sering melihat keranjang Paskah terutama yang terbuat dari akar rumput, sebenarnya itu adalah sarang. Ini ada kaitannya dengan tradisi Osterhase Jerman, untuk membuat kelinci mitos berhenti di rumah mereka, anak-anak akan merancang sarang agar kelinci mampir dan meletakkan telur berwarna. Seiring berjalan waktu, sarang itu berubah menjadi keranjang.
Layang-layang
Di Bermuda ada tradisi menerbangkan layang-layang saat Jumat Agung. Menurut legenda setempat, seorang guru menggunakan layangan untuk diberikan pada muridnya sebagai gambaran bagaimana Yesus naik hingga ke surga. Analogi itu diterima dengan cepat dan saat ini menerbangkan layangan dari benda sederhana masih terus ada.