Jualan Yoghurt, Wanita Ini Kantongi Belasan Juta hingga Punya Tanah

Darini
Sumber :
  • VIVA/Isra Berlian

VIVA – Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil, ungkapan itu memang benar adanya. Ungkapan itu ternyata berlaku bagi wanita 42 tahun bernama Darini asal Ngawi, Jawa Timur.

Belajar Sambil Berjualan, Kisah Mia yang Berjuang jadi Juara untuk Bantu Ibunya

Karena kegigihannya dalam berjualan keliling produk yoghurt dari pagi dan sore hari, dia bisa mengantongi uang hingga Rp13 juta dalam sebulan. Tentu saja, untuk mendapatkan uang sebesar itu tidak cukup membalikkan telapak tangan. Perlu perjuangan dan penolakan yang ia terima hingga bisa mendapatkan penghasilan itu.

Ditemui VIVA dalam Miss Cimory Anniversary and Award 2018, wanita yang akrab disapa Rini ini bercerita tentang bagaimana perjuangannya dahulu. Sebelum bekerja sebagai penjual yoghurt keliling, dia pernah berjualan kue basah keliling pada tahun 2013. Dia juga pernah menawarkan kredit barang-barang kebutuhan rumah tangga hingga berjualan baju sebelum akhirnya bergabung menjadi penjual yoghurt pada tahun 2015.

Kisah Inspiratif Influencer Amelinda Sanjaya Respons Cibiran Netizen Soal Ketiak Basah

Dulu di Ciledug baru mau bangun center, masih cari calon Miss Cimory terus diajak sama orangtua untuk gabung,” kata dia saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis, 11 April 2019.

Dia menjelaskan, karena belum ada center maka bersama dengan calon penjual lainnya melakukan pelatihan bagaimana cara input data dan penjualan. Pelatihan itu dilakukan di Masjid.

Kisah Diego Berel, Pelukis Muda Down Syndrome Hasil Karyanya Sampai ke London

“Waktu itu baru lima orang, pelatihan di masjid karena belum ada center,” ujarnya.

Setelah melakukan pelatihan, dia pun mulai melakukan penjualan dan mencari pelanggan tetap untuk memasarkan produk tersebut. Di awal-awal penjualan, menurutnya, tidak mudah. Dia mengaku sempat mengalami penolakan dari para calon pelanggannya hingga membuat dirinya sempat ingin berhenti dari pekerjaannya itu.

“Perjalanan pernah sempat awal pembinaan nge-down pengin keluar. Soalnya waktu itu banyak penolakan, (namun) dengan suami dan anak dukung, saya maju,” ucap dia.

Dukungan itu pun memacunya untuk pantang menyerah menawarkan produk yoghurt dan susu kepada para pelanggan. Dia juga memberi informasi mengenai manfaat susu dan yoghurt hingga calon pelanggan yang awalnya menolak, akhirnya membeli karena mengetahui manfaatnya.

Kerja kerasnya selama lima jam (pagi tiga jam dan sore dua jam) berbuah manis. Sejak awal bulan bergabung hanya mendapat gaji sebesar Rp1,9 juta, kini penghasilannya mencapai Rp13 juta dalam sebulan.

“Setelah bekerja satu tahun dapat Rp5 juta, pernah juga sampai Rp13 juta. Itu semua tergantung penjualan. Semakin besar produk yang dijual maka gaji yang diterima semakin banyak. Kalau sebulan kita bisa dapat omzet Rp37 juta, kita bisa dapat uang Rp10 juta. Waktu itu pernah dapat omzet Rp42 juta, saya dapat Rp12 juta,” tutur Rini.

Karena kegigihannya dalam bekerja, selama tiga tahun ini dia bisa melunasi utang sebesar Rp50 juta. Dia juga bisa membeli 3.000 meter tanah sawah di kampung halamannya di Ngawi, Jawa Timur.

“Saya dapat beli tanah setelah tiga tahun bekerja. Bisa bantu kebutuhan orangtua. Saya juga sempat bercita-cita bisa punya deposit Rp100 juta dalam setahun, dan alhamdulillah tiga bulan lalu terwujud,” ujarnya.

Kegigihannya dalam berkeliling perumahan di kawasan Ciledug ini membuatnya mendapatkan banyak pelanggan. Tidak sedikit dari para pelanggan itu bersikap baik layaknya keluarga sendiri.

"Dari pelanggan itu kayak saudara sendiri, kadang sering dipanggil bu Cimory, senang saya,” kata dia.

Selain penghasilan besar, waktu kerjanya yang pagi dan sore pun membuatnya lebih fleksibel mengurus keluarga. Dia bisa mengurus keperluan anak-anak, seperti sekolah dan makan.  (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya