Logo BBC

Kisah 4 Perempuan Muda yang Kecanduan Film Porno

Selama ini hampir tidak ada penelitian yang menyinggung tentang dampak pornografi terhadap otak perempuan. - BBC/ISTOCK
Selama ini hampir tidak ada penelitian yang menyinggung tentang dampak pornografi terhadap otak perempuan. - BBC/ISTOCK
Sumber :
  • bbc

Peringatan: Artikel ini berisi penjelasan yang bersifat seksual.

"Saya berusia 12 tahun saat pertama kali menyaksikan adegan hubungan seks beramai-ramai," tutur Neelam Tailor yang berusia 24 tahun.

Dalam hal ini Neelam tak sendirian - sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2016 menunjukkan, sekitar 53 persen anak berusia 11 hingga 16 tahun sudah pernah menyaksikan materi pornografi secara eksplisit di internet.

Namun, sangat sedikit yang mengetahui tentang bagaimana pornografi bisa memengaruhi perempuan dan hampir tidak ada penelitian atau survei ilmiah tentang hal ini. Bagi Neelam, sederhana saja, semua itu berawal dari rasa ingin tahu tentang seks.

Kisah Neelam?


Neelam Tailor mulai menonton film porno saat berusia 11 tahun. - BBC THREE

"Saya cukup terkejut. Saat masih anak-anak, saya mulai menonton film romantis, yang adegannya berisi orang jatuh cinta dan hubungan seks-nya baik dan bersih. Sampai kemudian saya menonton...." tuturnya pelan tanpa menyelesaikan kalimat sambil mengangkat bahu.

Neelam hampir setiap hari menonton film porno saat ia berumur sekitar 11 dan 16 tahun. Pada masa itu dia masuk ke kamar - di sana ada poster penyanyi KT Tunstall dan foto-foto temannya yang ditempelkan di dinding, buku-buku serta catatan lain bertebaran di lantai - kemudian menutup pintu dan menjelajahi situs-situs porno "apa saja mulai dari 10 menit hingga satu jam".

"Saya rasa orangtua saya tidak pernah tahu," katanya.

Namun, dengan cepat ia mengatasi rasa keterkejutannya: "Saya pikir pornografi membuat Anda tidak peka lagi. Saya benar-benar sampai pada titik di mana saya tidak lagi tercengang oleh banyak hal, sungguh - dan kemudian saya melihat hal-hal yang lebih kasar dan hal-hal lain menjadi normal."

"Saya pikir saya baru saja melihatnya di film dan ingin tahu lebih banyak. Mungkin saya punya libido yang tinggi, atau saya baru saja memasuki masa puber, saya tidak tahu, tetapi saya mulai mencari film-film yang umumnya memiliki banyak unsur seks di dalamnya. "

Selanjutnya dia menonton berbagai materi pornografi secara eksplisit.

"Saya pernah mendengar soal pornografi di sekolah, tapi saya belajar di sekolah khusus perempuan dan hal itu selalu dilihat sebagai `sesuatu yang dilakukan oleh anak laki-laki`.

"Hal itu memang menggelitik keingintahuan saya, namun saya juga merasa sangat malu, seperti melakukan sesuatu yang tidak wajar, yang gadis-gadis normal tidak akan melakukannya. "

Neelam menjadi lebih berpengalaman dengan berbagai jenis video yang ada, seleranya pun mulai berkembang.

"Saya mulai mencari-cari film porno yang isinya tentang perempuan penurut, mungkin dipaksa, bahkan mungkin terlihat seperti ia dipaksa untuk melakukannya."

"Atau saya juga mencari film porno yang isinya para pria yang lebih tua berhubungan dengan perempuan-perempuan yang lebih muda.

"Saya tidak tahu mengapa, tetapi pada usia yang sangat muda, seperti 13 tahun, saya tidak percaya saya benar-benar mengembangkan preferensi seksual saya sendiri - saya merasa preferensi seksual dipengaruhi oleh apa yang saya lihat. "

Kisah Sarah?


Pornografi berada di ujung jari Anda. - BBC THREE

Pengalaman serupa datang dari Sarah, 25 tahun (bukan nama sebenarnya).

"Saya mulai menonton film porno sejak usia 13 atau 14 tahun; setidaknya dua kali seminggu, mungkin lebih. Rasanya saya merasa puas memenuhi sebuah kebutuhan.