Sering Hancurkan Kaleng Kosong Sebelum Dibuang? Setop, Ini Alasannya

Ilustrasi makanan kaleng
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sebagian orang kerap mengonsumsi minuman atau makanan kaleng . Setelah isinya habis, mereka kadang membuangnya dalam bentuk utuh atau menghancurkannya, seperti membelah atau menginjak-injaknya.

Masa Depan Alas Kaki, Lebih Berkelanjutan dan Tidak Mengorbankan Lingkungan

Jika Anda kerap menghancurkan kaleng kosong, sebaiknya hentikan secepatnya karena ini berkaitan dengan proses daur ulang. Peringatan tersebut datang dari Direktur Senior Urusan Publik Asosiasi Alumunium di Amerika Serikat, Maat Meenan.

Dikutip dari Dailya Mail, Matt mengatakan kepada Recyclebank bahwa sebagian besar pemilihan sampah menggunakan sistem daur ulang arus tunggal. Di sinilah semua sampah dicampur, kemudian disortir.

Jalin Gandeng EcoTouch Implementasikan Bisnis Berkelanjutan

Mesin yang memilah-milah sampah bergantung pada bahan dan bentuk sampah. Jadi dengan menghancurkan kaleng kosong, kemungkinan mesin akan menempatkannya ke tumpukan yang tidak bisa didaur ulang.

Senada dengannya, Direktur Purely Waste Solutions Sean Pettitt menuturkan, jika Anda meletakkan bahan yang bisa didaur ulang di tempat sampah yang sama dengan sampah lain, maka saat dibawa ke tempat pengolahan sampah akan membuat kaleng yang dihancurkan sulit untuk dipisahkan.

Plastics & Rubber Indonesia 2024, Dorong Inovasi Daur Ulang dan Efisiensi Pengurangan Limbah

"Alasannya adalah karena lebih mudah bagi mesin atau peralatan menyortir kaleng alumunium yang utuh lantaran luas permukaan material yang lebih besar untuk dideteksi alat separator," katanya.

Namun jika Anda telah menempatkan kaleng yang dihancurkan tersebut ke bagian sampai daur ulang, maka hal itu justru sangat membantu. "Menghancurkan kaleng akan menghemat ruang dan transportasi lebih efisien," ujarnya. (mus)

 Program inspiratif Circle of Beauty 3.0

Cantik Tanpa Merusak Bumi: 5 Tips Mengelola Sampah Produk Kecantikan

 Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah, khususnya sampah kemasan produk perawatan diri (personal care), semakin meningkat.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024