Karena Kejujuran, Seorang Ayah Akhirnya Bisa Biayai Anak Operasi

Tang Shaolong dan keluarganya
Sumber :
  • AsiaOne

VIVA – Kejujuran berbuah kemujuran. Hal ini yang dialami oleh seorang ayah di provinsi Shandong timur, China.

Belajar dari Manusia Rp2.000 Triliun Jensen Huang: Filosofi Hidup Tukang Kebun yang Bikin ‘Kaya Raya’

Tang Shaolong, ayah seorang anak berusia dua tahun yang sedang sakit akhirnya bisa membiayai operasi transplantasi sumsum tulang anaknya setelah mengembalikan dompet yang ditemukan di jalan kepada pemiliknya. Dikutip dari AsiOne, putra petani asal Jining itu menderita sindrom hemophagocytic.

Tang membawa putranya ke Jinan untuk berobat karena dokter menyarankan putranya, Tang Yixuan melakukan transplantasi sumsum tulang belakang. Namun untuk melakukan operasi itu dibutuhkan dana sekitar Rp848 juta. Keluarga sudah mengumpulkan dana Rp423 juta untuk perawatan di rumah sakit di Jinan, dengan dana Rp253 juta dipinjam dari kerabat.

Cara PNM Dorong Pemberdayaan Ekonomi Gen Z

Saat masih membutuhkan dana besar, Tang yang kala itu akan membeli makan siang untuk putranya, menemukan dompet hitam di jalan yang berisi uang tunai sebesar Rp42 juta, kartu ATM, kartu nama dan SIM. Dia menemukan dompet tersebut di dekat rumah sakit anaknya dirawat.

"Sejujurnya, melihat begitu banyak uang, saya merasa sangat senang. Saya menduga itu dari Tuhan karena tahu saya sedang membutuhkannya untuk menyelamatkan hidup anak saya (dan) ini mungkin bentuk bantuan untuk saya," katanya.

Dulunya Tukang Cuci Piring, Pengusaha Ini Kini Punya Harta Rp1.900 Triliun

Tapi pikiran lain muncul, dia menduga bahwa pemilik dompet itu pasti membutuhkannya lantaran dompet tersebut ditemukan dekat rumah sakit. Akhirnya, Tang mengembalikan dompet itu kepada pemiliknya, seorang petani sayur Ding Yilong. Saat akan diberi imbalan, Tang menolaknya.

Putra Tang Shaolong

"Kalau itu gaji untuk kerja keras saya, saya akan menerimanya. Tapi saya hanya mengambil barang itu dan mengembalikannya. Saya tidak bisa menerimanya," ujarnya.

Setelah itu, Tang dan Ding tetap berhubungan di media sosial. Dari situ, Ding mengetahui bahwa Tang sedang mencari tambahan dana untuk pengobatan anaknya. Ding mengatakan, bisnisnya tidak menghasilkan banyak uang, tapi dia memiliki sekitar 200 ton lobak di gudang dan dia perlu menjualnya sebelum Mei.

"Saya memutuskan untuk menyumbangkan semua lobak ini untuk Tang Shaolong, dan kami berdua bisa menjualnya bersama-sama demi mengumpulkan uang untuk anaknya," kata Ding.

Kisah perjuangan Tang muncul di koran Qilu Evening News pada hari Minggu, dan hanya dalam waktu dua hari, lobak itu ludes terjual, dengan pendapatan mencapai Rp1 miliar. Dan dana itu cukup untuk membiayai transplantasi sumsum tulang putra Tang. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya