Virtual Race, Tren Baru Raih Medali untuk Pecinta Lomba Lari
- Pixabay
VIVA – Buat mereka yang hobi lari, pasti rela mengeluarkan banyak uang untuk bisa mengikuti berbagai lomba lari yang digelar tak hanya di dalam kota, bahkan luar kota atau luar negeri. Tentu saja, selain membutuhkan biaya besar, tantangan lain adalah harus datang tepat waktu.
Seakan ingin menjawab alasan yang kerap muncul atas hobi lari tersebut, 99 Virtual Race dibentuk tahun 2017 silam. Didirikan oleh tiga orang yang memiliki hobi lari, aplikasi ini dianggap bisa menjadi solusi untuk mereka yang ingin mengikuti lomba lari tapi tak punya banyak waktu atau mungkin biaya terbatas.
"Ini Apps, bisa di download di mana pun (IOS, Android). Jadi peserta tinggal download aplikasi, join race, salah satunya seperti Localate (WeDoRun 2019). Biasanya ada beberapa kategori (jarak). Mereka boleh lari di mana pun, boleh di treadmil, jamnya bebas, yang penting di hari yang sama," jelas Stevie Go, CEO dan founder 99 Virtual Race pada VIVA, di The Hook Cafe, Jakarta Selatan, Minggu, 24 Maret 2019.
Stevie yang ditemui usai mendapat penghargaan MURI atas digelarnya WeDoRun 2019 yang digelar bersama Wdank Lokalate di 25 kota Indonesia ini, juga menjelaskan tujuannya membuat aplikasi lari virtual tersebut.
Sebagai pelari, dia dan dua teman lainnya menyadari adanya kendala bagi pelari untuk mengikuti lomba, selain biaya semakin mahal, akomodasi juga harus dipikirkan jika lomba digelar di luar kota. Dan menakjubkannya, meski belum resmi dipromosikan hingga keluar negeri, ternyata ada banyak pelari dari negara lain yang ikut mendaftar lomba.
Berbasis di Bali, aplikasi yang dibuat olehnya ini sudah diunduh oleh lebih dari 30.000 pengguna. Dan meski dilakukan secara virtual, Stevie tak melupakan apa yang selalu dicari para pelari, yaitu medali. Dari setiap lomba yang diikuti, pelari akan memasukkan data melalui apps.
Bagi pengguna Garmin bisa langsung terhubung ke aplikasi ini, sementara untuk lainnya bisa dicatat secara manual. Dari data tersebut, akan muncul sistem ranking, dimana bagi pelari dengan catatan terbaik biasanya akan diberikan medali yang dikirimkan langsung ke rumah masing-masing pelari.
"Ada medals-nya, kita kirim. Kita bahkan sudah kirim medals ke Kanada, Korea," terangnya bangga, kemudian mengatakan bahwa dia berhasrat agar masyarakat Indonesia semakin terbiasa dan tergerak untuk menjalani hidup sehat dengan kemudahan ini.
"Yang penting gerak, budayakan hidup sehat."
Virtual Race merupakan tren terbaru di kalangan pelari, yang mengedepankan fleksibilitas dan kenyamanan bagi pelari. Para peserta Virtual Race tidak perlu berkumpul di satu lokasi, namun bebas memilih berlari di mana pun mereka berada.
Dengan menggunakan aplikasi Virtual Race seperti 99 Virtual Race, para pelari dapat merekam dan meng-upload waktu tempuh lari mereka setelah berhasil menyelesaikan jumlah kilometer yang ditetapkan, dan berkesempatan mendapatkan medali yang dikirimkan menyusul bagi peserta. (ase)