Mengapa Sebagian Orang Bertangan Kidal?
- Pixabay/Adrian
VIVA – Ada beberapa teori yang beredar selama berpuluh-puluh tahun mengenai kenapa sebagian orang bertangan kidal. Termasuk di antaranya ide kuno yang mengatakan bahwa itu berkaitan dengan ibu yang stres saat hamil.
Dilansir dari laman Business Insider, riset sejak tahun 1980-an menemukan bahwa preferensi terhadap tangan kidal atau tidak pada diri kita ditentukan sebelum kita dilahirkan.
Screening ultrasound menemukan bahwa hal itu bisa diketahui sejak usia delapan minggu kehamilan. Dari minggu ke-13 di dalam kandungan, bayi cenderung menghisap baik jempol kanan atau kiri mereka.
Sebelumnya diyakini perbedaan genetik antara bagian kanan dan kiri belahan di otak menentukan apakah seseorang bertangan kidal atau tidak. Tapi, studi yang diterbitkan tahun lalu di jurnal eLife menemukan bahwa jawabannya berada pada saraf tulang belakang.
Riset yang dilakukan oleh Sebastian Ocklenburg, Judith Schmitz, dan Onur Gunturkun dari Ruhr University Bochum beserta rekan lainnya dari Belanda dan Afrika Selatan, menemukan bahwa aktivitas gen di saraf tulang belakang asimetris di dalam kandungan dan bisa menjadi penyebab seseorang bertangan kidal atau tidak.
Gerakan tangan dan lengan dimulai di otak, di area yang disebut dengan korteks motor, yang mengirim sinyal ke saraf tulang belakang yang diterjemahkan menjadi gerakan. Para peneliti menemukan bahwa saat janin tumbuh di dalam kandungan, hingga sekitar 15 minggu, korteks motor dan saraf tulang belakang belum terkoneksi, tapi kidal atau tidak sudah ditentukan.
Dengan kata lain, janin sudah bisa mulai bergerak dan memilih tangan favorit sebelum otak mulai mengendalikan tubuh.
Kenapa orang kidal sangat jarang? Para ilmuwan sudah lama mencoba menjawab ini. Pada tahun 2012, para peneliti di Northwestern University mengembangkan model matematika untuk menunjukkan bahwa persentase orang kidal merupakan akibat dari evolusi manusia. Secara spesifik, keseimbangan dari kerja sama dan kompetisi.
Dengan kata lain, mereka berpikir bahwa meski dasar dari tangan kidal atau tidak bisa karena genetik, mungkin ada faktor sosial yang menjelaskan kenapa rasionya sangat tinggi.
Para ahli mengatakan, secara tepat kenapa seseorang bertangan kidal masih menjadi misteri, sebagian karena orang kidal seringkali dikecualikan dalam riset ilmiah. Dan, sulit memprediksi apakah seorang anak akan menjadi kidal atau tidak begitu mereka lahir.
Satu yang kita ketahui adalah bahwa perbedaan neurologis antara tangan kidal atau tidak itu kecil. Dan perbedaan perilaku atau psikologis yang sudah diduga, telah dibantah.