Gamelan Jawa Jadi Mata Kuliah Kampus di Korea Selatan

Mahasiswa Korsel belajar gamelan
Sumber :
  • KBRI Soeul

VIVA – Alat musik gamelan ternyata menarik perhatian banyak warga asing. tak jarang dari mereka yang tertarik untuk lebih dalam mempelajarinya. Buktinya, gamelan kembali menjadi satu-satunya musik etnik asing yang diajarkan di Seoul Institute of the Arts (SIA) untuk tahun akademik 2019 dalam Gamelan World Music Program. Seoul Institute of the Arts merupakan sebuah konservatori seni bergengsi di Korea Selatan (Korsel) dengan sejarah panjang lebih dari 57 tahun.

AMI Ethnic, Upaya Konkret Menjaga Kekayaan Budaya Musik Tradisional Indonesia

Dalam empat tahun terakhir, SIA telah secara aktif bekerjasama dengan para seniman dan lembaga yang ada di Indonesia seperti program pertukaran pelajar dan dosen.

Dalam Gamelan World Music Program, SIA  menggandeng KBRI Seoul untuk memberikan mata kuliah Gamelan tersebut. Kerja sama ini sudah berjalan selama dua tahun terakhir.

Hatchbackz dan Eksplorasi EDM Bernuansa Etnik di Lagu Control

Pada semester Musim Gugur tahun 2018 terdapat 26 mahasiswa dari berbagai jurusan di Departemen Musik yang mengikuti program tersebut. Sedangkan pada semester musim semi tahun 2019, tak kurang dari 30 mahasiswa mengikuti kelas gamelan yang dimulai pada 13 Maret hingga pertengahan Bulan Juni 2019. Kelas tersebut dilaksanakan satu kali dalam seminggu. Pada akhir semester akan diadakan konser gamelan sebagai evaluasi pembelajaran.

Bosul Kim selaku Program Director of CultureHub Seoul Institute of the Arts menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan oleh pihak KBRI. “Dengan adanya kerja sama ini, program Culturehub World Music dapat dilaksanakan setiap semester. Semakin banyaknya mahasiswa yang mengikuti program tersebut menunjukan tingginya minat para mahasiswa untuk mempelajari kebudayaan Indonesia khususnya musik gamelan”, ujarnya dalam rilis yang diterima VIVA.

Terompet Pencak Khas Sunda yang Bertahan Ditelan Zaman

Duta Besar RI – Seoul Umar Hadi mendukung penuh program tersebut. Dubes menyampaikan bahwa gamelan mencerminkan nilai-nilai Bangsa Indonesia yang menekankan kepada kekuatan kerja sama dan harmoni.

“Harmoni dalam Gamelan diciptakan melalui penerapan disiplin dari setiap permainan instrumen. Prinsip yang sama berlaku untuk kehidupan kita yang eksistensinya senantiasa harus bergerak secara harmonis dengan orang lain,” demikian ungkapnya seraya menggarisbawahi pentingnya pertukaran budaya untuk menjembatani saling pengertian antar Bangsa.

Dalam program ‘Culturehub World Music’ Gamelan Indonesia menjadi satu-satunya musik dunia yang dipilih lantaran Indonesia dianggap sebagai mitra global yang paling  aktif.

Program ‘Culturehub World Music’ bertujuan  untuk mempelajari budaya musik  etnis dunia serta meneruskan tradisi dan mengembangkan bentuk seni baru.

Hal ini dimanfaatkan oleh KBRI Seoul untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia serta menumbuhkembangkan minat masyarakat Korea Selatan untuk mempelajari musik tradisional Indonesia.

Pada pertemuan perdana, sebelum praktik belajar gamelan, mahasiswa diberikan pengetahuan dasar tentang gamelan seperti definisi, sejarah singkat, jenis dan fungsi gamelan.

Selain itu mahasiswa juga mendapat pengetahuan umum tentang Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu upaya KBRI Seoul dalam menyampaikan diplomasi publik kepada para generasi muda Korea Selatan.

Selain bekerja sama dengan berbagai institusi di Korsel dalam promosi budaya Indonesia, terutama Gamelan.

Sejak tahun 2017 KBRI Seoul telah membuka kelas gamelan secara gratis untuk siapapun yang ingin belajar dan mengenal tentang gamelan. Dua kelas gamelan yaitu untuk masyarakat Korsel dan untuk para WNI secara rutin berlatih pada hari Sabtu di KBRI Seoul.(nsa)

Grup Seni Tarawangsa Pusaka Sunda Lugina.

Keren! Musik Tradisi Tarawangsa Asal Sunda, Sukses Tur Eropa

Grup Seni Tarawangsa Pusaka Sunda Lugina dari Desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sukses membawa kesenian Tarawangsa ke tiga panggung internasional di Eropa

img_title
VIVA.co.id
9 Juli 2024