Wow, Kakek Nenek di Australia Panen Kol Raksasa

Kol atau kubis.
Sumber :
  • Pixabay/josealbafotos

VIVA – Kol atau kubis adalah salah satu jenis sayur yang cukup populer, bukan hanya di Indonesia, namun juga dunia. Kita pun dapat dengan mudah menemukan sayuran segar ini di pasar tradisional dan modern. Belum lama ini pasangan kakek nenek di Tasmania, Australia, Rosemary Norwood dan suaminya, Sean Cadman mengebohkan jagad dunia maya.

Itu lantaran mereka berdua memamerkan hasil panen kol dari kebun mereka sendiri. Kol yang dihasilkan pun bukan kol biasa, melainkan dengan ukuran raksasa.

Keduanya pun membutuhkan waktu sembilan bulan untuk merawat kol mereka yang tumbuh di kebunnya. Usut punya usut, pasangan ini telah menanam sayuran selama bertahun-tahun, tetapi baru kali ini mereka mendapatkan kol terbesar.

Wanita berusia 70 tahun ini pun mengaku tidak percaya bisa menanam sayuran tersebut hingga sebesar ukuran manusia.

"Kami punya beberapa kol yang sudah mulai tumbuh, tetapi yang lain tidak begitu bagus. Jadi, kami memutuskan untuk membiarkannya terus tumbuh," kata Norwood, dikutip dari laman Mirror, Rabu, 20 Februari 2019.

Namun, akhirnya dia dan sang suami memutuskan untuk memetik sayuran itu karena serangga mulai masuk ke dalam tanaman itu dan bisa merusak kol. Tak disangka-sangka, saat dipanen ternyata ukuran kol itu begitu besar.

"Aku tidak tahu kol tersebut sebesar itu. Reaksi pertamaku adalah mengambil foto, karena tidak ada yang akan percaya seberapa besar kol dalam foto itu," kata dia.

Ia juga menjelaskan bahwa mereka menggunakan pupuk organik yang lengkap sehingga membantu membuat ukuran kol menjadi besar. Selain itu, cuaca dan kesuburan tanah juga memengaruhi hasil panen mereka.

Kubis yang Ditanam dengan Pupuk Kotoran Manusia, Aman Dikonsumsi

"Kol selalu tumbuh dengan baik di Tasmania, dan ini adalah buktinya. Kami memiliki mata air basah, curah hujan yang baik dan cuaca panas di musim panas ini," ujarnya.

Pecinta Kol Goreng, Kalian Wajib Tahu 5 Bahaya yang Siap Intai Kesehatan Anda!

Dia menambahkan, mereka juga menggunakan pagar kawat dan meletakkan kol di bawah jaring untuk menghalau serangga dan hewan-hewan lain yang akan merusak tanaman kol.

Untuk diketahui, Noorwood dan Cadman mulai menanam kol pada bulan April 2018 lalu dan akhirnya memutuskan untuk memanennya bulan lalu. Tetapi keduanya mengaku tidak menyadari seberapa besar kol itu hingga saat dipanen.

Atasi Krisis Kimchi, Korea Selatan Bangun Gudang Raksasa Kubis

Sejak itu, pasangan yang bangga ini berhasil memasak berbagai makanan yang luar biasa dari kol raksasa tersebut selama tiga minggu. Dengan kol raksasa ini, mereka memasak salad, coleslaw, dan rotkohl Jerman lezat kepada para tamu mereka di rumah.

"Kol ini telah memberi makan kita semua dengan sangat baik selama tiga minggu terakhir, dan rasanya masih segar. Kami menanam sayuran sebanyak mungkin untuk para tamu di sini. Kami memasak makan malam hampir setiap malam, jadi kami suka memiliki banyak produk segar," ucap Norwood. (nsa)

Tiktok Influencer

Memahami Peran KOS, KOL, dan KOC: Rahasia Sukses Brand di Cina

bagaimana cara memanfaatkan influencer yang sesuai dengan target pasar, terutama di platform seperti Xiaohongshu (Little Red Book) memiliki audiens yang besar di CINA...

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024