Tips Promosikan Merek Fesyen Lewat Influencer

Ilustrasi Instagram.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Semakin banyak follower atau pengikut sebuah merek fesyen di media sosial, maka semakin terpercaya ia di mata konsumen. Dengan demikian makin besar pula kemungkinan untuk menggaet para pembeli. 

Kasus Admin Medsos Awkarin Tilep Uang Belum Jelas, Polisi Periksa Pihak yang Beri Endorse

Tapi, mendapatkan follower yang banyak dalam waktu singkat juga bukan perkara mudah. Terlebih bagi sebuah merek baru. Salah satu cara yang sering dipakai agar sebuah merek menjadi terkenal, mendapatkan banyak follower dan makin dipercaya ialah dengan meminta para influencer atau artis untuk melakukan endorse atau dukungan. 

Umumnya, para influencer atau artis tersebut akan diminta menggunakan produk itu dan diunggah ke media sosialnya. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa makin luas pula jangkauan dari merek tersebut. 

Terungkap Tarif Endorse Nagita Slavina Usai Dibongkar Pedagang UMKM, Gak Nyangka!

Namun, mencari dan memilih influencer yang tepat untuk sebuah merek juga bukan perkara mudah. Jika salah memilih justru tidak akan membawa pengaruh pada merek fesyen yang dijual. Sebab itu penting untuk mempertimbangkan sejumlah hal dalam memilih influencer. Lalu, apa saja yang harus dipertimbangkan? 

"Satu yang pasti sombong atau enggak, ketika kita bridging buat approach ke mereka gimana," ungkap pendiri brand clothing Erigo, Muhammad Sadad, saat Ngumpul-ngumpul Penjual Shopee (Ngupee) di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 16 Februari 2019.

Momen Bikin Ngakak saat Fadil Jaidi Endorse Kain Kafan: Sebaik-baiknya Pengingat adalah Kematian

Menurutnya, pembawaan seorang influencer akan sedikit banyak berpengaruh kepada merek. Hal selanjutnya ialah soal anggaran. Sadad mengatakan bahwa penting juga untuk menyesuaikan anggaran dengan jumlah produk yang akan dipromosikan oleh para influencer

"Karena kan percuma kalau endorse banyak tapi kita enggak sediakan produk yang banyak ya sama aja, toh sekarang juga sudah banyak wadah wadah marketplace seperti Shopee," kata Sadad. 

Dengan menggunakan marketplace, menurut Sadad, kini penjual tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk beriklan. Terlebih, lanjut Sadad, melakukan promo melalui influencer kini sudah tidak begitu efektif dibanding beberapa tahun lalu. 

Marketing Manager Shopee Indonesia, Monica Vionna Elysia, juga menjelaskan, bahwa Ngupee sendiri adalah inisiatif berkelanjutan oleh Kampus Shopee di berbagai wilayah di Indonesia. Acara ini berfungsi sebagai sarana berbagi pengetahuan bagi penjual untuk meningkatkan bisnis mereka di Shopee.

"Kegiatan ini dibuat khusus untuk membantu penjual mengetahui karakteristik konsumen milenial mereka dan menentukan pemasaran konten yang tepat untuk memaksimalkan dan mengembangkan bisnis online mereka," kata Monica. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya