Cetak Rekor Tersingkat, Istri Ceraikan Suami Setelah 3 Menit Menikah
- Pixabay/Steve Buissinne
VIVA – Sepasang pengantin baru di Kuwait beberapa waktu lalu mencetak sejarah karena menjalani pernikahan dalam waktu yang sangat singkat yang pernah terjadi di negara itu. Mereka memutuskan untuk berpisah hanya berselang 3 menit setelah sah menjadi suami istri.
Bulan lalu, media Kuwait ramai memberitakan kasus tak biasa satu pasangan yang mengakhiri pernikahan, bahkan sebelum mereka beranjak dari gedung pengadilan, di mana mereka menikah. Pasangan itu baru saja menandatangani surat pernikahan mereka di hadapan hakim dan tengah berjalan keluar ketika tiba-tiba pengantin wanita terjatuh.
Alih-alih membantunya berdiri, pengantin pria dikabarkan malah menghina istrinya dengan menyebutnya 'bodoh' karena terjatuh. Hal itu nampaknya terlalu berlebihan bagi si wanita, sehingga ia berbalik dan meminta hakim membatalkan pernikahan mereka saat itu juga. Padahal mereka baru menikah selama 3 menit.
Menurut Q8 News, itu merupakan perceraian tercepat yang pernah terjadi dalam sejarah Kuwait, dan mungkin juga di seluruh dunia. Kasus serupa sebenarnya pernah terjadi pada pasangan di Dubai yang bercerai 15 menit setelah menikah. Tapi 3 menit, rasanya rekor yang sulit untuk dikalahkan.
Dilansir dari laman Oddity Central, kabar perceraian yang memecahkan rekor ini menjadi viral di Twitter pekan lalu, dengan banyaknya netizen yang bergurau dan mengejek pasangan itu karena membuang waktu hakim. Namun, beberapa netizen memihak si istri, mengatakan kalau ia sudah membuat keputusan yang tepat.
Salah seorang netizen menulis, jika pengantin pria menghinanya di awal pernikahan, siapa yang tahu apa yang bisa ia lakukan di kemudian hari. "Jika begitu dia bertindak di awal, lebih baik meninggalkannya," komentar salah seorang pengguna Twitter.
Netizen lainnya menulis, "Pernikahan tanpa rasa hormat, adalah pernikahan yang gagal sejak awal."
Tapi, beberapa orang menduga bahwa pengantin wanita hanya mencari alasan agar bisa bercerai secepatnya, yang dianggap cukup masuk akal mengingat masalah di Kuwait terkait 'pernikahan yang didorong keuntungan'.
Menurut sebuah artikel di Arab Times, pinjaman dan bantuan finansial yang disediakan pemerintah untuk pasangan baru menikah menyebabkan tingkat perceraian di negara Timur Tengah melonjak dalam beberapa tahun belakangan.
Banyak pasangan muda menikah hanya untuk mendapatkan insentif pemerintah, dan bercerai dengan cepat. Ini tentunya bukan satu-satunya penyebab perceraian yang dilaporkan di Kuwait, tapi ini merupakan salah satu yang paling mengkhawatirkan.