Kisah Inspiratif Bocah Down Syndrome Bantu Urus 3 Saudara Difabel
- Caters News Agency
VIVA – Seorang bocah dari Bulgaria yang memiliki down syndrome diadopsi oleh keluarga baru dari Amerika. Bocah berusia 4 tahun bernama Simon Clark itu membantu orangtuanya untuk mengurus tiga saudara yang difabel.
Ayah angkatnya, Jeremy adalah seorang guru olahraga dan ibunya, Nicole adalah seorang perawat. Sementara saudaranya, yakni Alex (6) yang juga menderita down syndrome serta David (5) dan Jon (6) menderita cerebal palsy.
Dikutip dari Daily Mail, Jeremy yang belum bisa berbahasa Inggris itu tanpa lelah melakukan tugasnya di rumah orangtuanya di Salt Lake City. Bahkan bocah riang itu juga memberikan ciuman manis untuk semua saudaranya sebelum pergi tidur di malam hari.
Sejak pindah dari Bulgaria bulan lalu, Simon yang awalnya dipanggil Zadock itu membantu saudara-saudaranya makan menggunakan sendok dan jarum makan suntik sebelum mengantarnya ke tempat tidur. Dia juga menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bermain bersama mereka di ruang tamu dan taman.
Berbicara tentang semangat luar biasa bocah itu, Jeremy yang memiliki pengalaman dalam melatih anak-anak berkebutuhan khusus mengatakan bahwa pada bulan lalu, Simon bergabung dengan keluarganya. "Dia anak Bulgaria keempat yang saya adopsi bersama istri saya," katanya.
Jeremy menuturkan bahwa putranya itu menikmati waktu bersama dengan saudara-saudaranya. Dia tidak hanya bermain tapi juga merawat mereka.
"Sejak Simon bergabung dengan kami, hari-hari menjadi lebih panjang, mereka mulai sedikit lebih awal dan selesai sedikit lebih lama dan ada lebih banyak waktu untuk menjadi orangtua yang baik," ujar dia.
Jeremy dan Nicole selalu memiliki gairah untuk mengadopsi anak dan telah memutuskan sejak awal menikah bahwa itu akan menjadi salah satu cara mereka mengembangkan keluarganya. Menurutnya, Simon bisa berlari dan bermain sepak bola serta bisa mengoperasikan ponsel dan tablet.
"Simon suka bersama orang-orang. Sementara dia dapat berbicara bahasa Bulgaria, dan belum bisa berbicara bahasa Inggris, tapi dari empat anak-anak kami yang paling lancar bicara dia, dia bisa memanggil, ibu dan ayah," tuturnya.
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa Simon masih terus belajar dan akan menjadi lebih baik ke depannya, berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain. Di sisi lain, dia mengakui bahwa membesarkan empat anak berkebutuhan khusus tidak selalu mudah.
Kendatinya demikian, kuncinya adalah menemukan kebahagiaan dalam semua kegiatan yang dilakukan. Misalnya, ketika harus menyuruh mereka untuk menyikat gigi sebelum tidur, karena harus bersabar lantaran dibutuhkan waktu sekitar 30 menit.
"Untungnya istri saya yang telah menjadi perawat selama 10 tahun berhenti dari pekerjaannya untuk menjadi seorang ibu yang tinggal di rumah dan mengurus anak-anak," ucap Jeremy.
Meskipun kesulitan, dia mengatakan, ada kebahagiaan yang besar ketika berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus setiap hari. Itu karena mereka begitu bersemangat.
"Mengurus anak-anak ini bisa menjadi pengalaman yang hebat. Mereka selalu bersemangat dan penuh sukacita. Mereka bahagia atas hal-hal sederhana," ujar Jeremy. (ldp)