Marie Kondo: Benarkah Kerapian Sama dengan Kejernihan Pikiran?
- bbc
"Kita hidup di masyarakat di mana keinginan menjadi kebutuhan," ia menambahkan. "Yang kita perlukan ialah membuang (barang-barang). Saya katakan kepada orang-orang, jangan mengoleksi barang, koleksilah hubungan."
Bukan cuma Marie Kondo dan Profesor Ferrari yang menganjurkan baiknya berbenah. Ada banyak pakar lain di luar sana yang memuji-muji manfaatnya, baik itu di rumah, di kantor - atau bahkan di kotak masuk surel Anda.
Misalnya "Inbox Zero", sebuah sistem manajemen surel yang bisa, secara teori, membuat Anda mengakhiri setiap malam tanpa surel di kotak masuk utama Anda, setelah dengan teliti menyortir, menghapus, dan meneruskan setiap pesan yang masuk pada hari itu.
Ini bisa tampak seperti angan-angan kosong bagi kita yang menampung ribuan surel tak terbaca, tapi orang-orang yang telah mencapai "inbox nirvana" ini bersumpah akan manfaatnya pada kesehatan jiwa mereka.
"Sebagian besar stres saya dikarenakan saya mungkin melupakan hal-hal atau tidak memegang kendali, jadi ini membantu saya rileks," kata seorang kolega saya.
Tapi keranjingan baru akan kehidupan yang rapi tidak berakhir ketika Anda akhirnya membuang semua barang yang tidak membuat Anda bahagia.
Akun media sosial yang mendakwahkan manfaat positif berbenah juga bertaburan di internet.
Ketertarikan pada akun-akun seperti ini tidak bisa diremehkan: lihat saja Sophie Hinchliffe – lebih dikenal sebagai Mrs Hinch – dan 1,6 juta pengikutnya di Instagram, di samping kontrak buku dengan penerbit Penguin, semuanya berkat kiat beres-beresnya.