Sajian Aneh dan Menjijikan Mulai Dilihat jadi Bahan Makanan Alternatif
- abc
Bagi orang Indonesia, memakan jeroan atau bagian-bagian lain dari tubuh hewan, seperti otak dan buntut mungkin sudah jadi hal yang biasa.
Tapi kebanyakan warga yang tinggal di negara-negara barat menganggapnya sebagai "aneh", bahkan "menjijikan."
Saat menjelajahi kawasan Fuzhou, di China tenggara, duo blogger asal Inggris, Chris Behrsin dan Ola Jagielska tak sengaja memesan kodok dari menu berbahasa China, yang disangkanya ayam.
Tapi keduanya malah menyukainya dan belakangan mengetahui jika kaki kodok adalah sumber protein yang baik dan memiliki kandungan omega-3.
Blogger Being a Nomad, yang sudah keliling Asia ini menjadi di antara orang-orang yang semakin banyak mengakui makanan alternatif, setelah mencoba pertama kalinya saat berlibur dan menemukan budaya yang berbeda.
"Semakin mendunia, kita mulai menerima jenis-jenis makanan lain dan menganggapnya normal … serangga, ubur-ubur, cacing, jamur mentah, adalah di antaranya," ujar Chris kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.
Chris Behrsin dan Ola Jagielska membagikan pengalaman mereka keliling dunia di Instagram dan blognya.
Foto: Being A Nomad blog
Selain karena industri pariwisata yang makin marak, para pengamat juga mengatakan penemuan makanan-makanan baru telah dipengaruhi oleh jejaring sosial, globalisasi, serta kekhawatiran soal makanan yang berkelanjutan.