Rambut Ternyata Bisa Lho Dimanfaatkan untuk Serap Limbah Pabrik
- Clean Action
VIVA – Di era kemajuan industri dan globalisasi yang pesat, tentunya tak lepas dari munculnya banyak pabrik yang menghasilkan limbah. Ironisnya, limbah tersebut dibuang begitu saja dan mengotori sungai-sungai di Indonesia. Padahal masih banyak warga yang sangat bergantung pada sungai sebagai sumber airnya sehari-hari.
Bisa terbayangkan limbah logam, minyak, merkuri, dan masih banyak lagi tercampur dengan air sungai dan dikonsumsi langsung oleh warga. Itu semua akan sangat berakibat buruk bagi kesehatan mereka.
Clean Action, sebuah lembaga nonprofit yang bergerak di bidang lingkungan berupaya untuk meminimalisir risiko tersebut. Mereka datang dengan gagasan segar dan cukup ekonomis untuk mengembalikan kebersihan sungai, tak lain agar warga yang bergantung pada sungai sebagai sumber airnya sehari-hari bisa terbebas dari ancaman limbah-limbah kimia berbahaya yang dihasilkan dari pabrik-pabrik.
Hair River Filter, project percontohan yang memanfaatkan limbah rambut dari salon maupun pangkas rambut menjadi filter air yang efektif menyerap limbah kimia berbahaya. Mungkin kita pernah bertanya-tanya sesaat selesai memangkas rambut di salon maupun pangkas rambut, ke manakah limbah rambut itu terbuang?
Ada yang memanfaatkannya sebagai wig rambut, namun kebanyakan limbah rambut dibuang percuma begitu saja. Di balik itu, sebuah studi di India menunjukkan bahwa rambut sangat efektif menyerap limbah-limbah berbahaya seperti merkuri, logam, minyak, kadmium, dan lain-lain (sumber: National Institute of Science, Technology & Development Studies, New Delhi, India).
Proses pembuatan Hair River Filter dimulai dari seluruh limbah rambut dikumpulkan dan kemudian dibentuk menjadi beberapa gumpalan rambut. Lalu gumpalan-gumpalan rambut tersebut disusun menjadi satu membentuk bidang kotak. Bidang kotak rambut tersebut ditekan dari kedua sisi dengan jaring besi berukuran persegi panjang, jadilah sebuah blok filter rambut.
Selanjutnya beberapa blok filter rambut disimpan di sungai yang telah tercemar selama 1 hingga 2 minggu agar rambut dapat menyerap bahan limbah kimia berbahaya. Proses yang sangat sederhana dan terhitung sangat ekonomis untuk menanggulangi masalah kronis pencemaran sungai.
“Kami berharap proyek percontohan Hair River Filter ini dapat menginspirasi perusahaan-perusahaan, pabrik, atau pun LSM untuk melakukan hal yang sama atau pun menciptakan gagasan-gagasan baru yang lebih ekonomis demi membersihkan sungai-sungai di Indonesia untuk khalayak ramai, khususnya bagi mereka yang menggantungkan hidupnya pada sungai karena sungai memiliki peran penting sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup sekitarnya,” tutur Hendro Talenta, Program Director Clean Action lewat rilis yang diterima VIVA. (rna)