Kue Pernikahan dari Styrofoam Buat Momen Bahagia Berujung Nestapa
- Pixabay
VIVA – Momen pernikahan adalah masa yang membahagiakan bagi mempelai. Namun, hal tersebut mungkin tidak terjadi pada pasangan pengantin asal Filipina, Shine Tamayo dan Jhon Chen.
Itu karena saat pemotongan kue pernikahan, mereka mendapati bahwa kue pernikahan mereka sebagian palsu dan terbuat dari styrofoam. Padahal keduanya telah menyewa perencana pernikahan untuk memesan makanan dan membuat dekorasi resepsi pernikahan di Pasig City, Filipina dan menghabiskan dana sebesar 2.100 Poundsterling atau sekitar Rp38 juta.
Bukan hanya itu, usai upacara pernikahan di gereja, keduanya juga mendapati bahwa perencana pernikahan tersebut tidak menyediakan makanan untuk tamu mereka. Hal tersebut memaksa mereka membeli mi, nasi dan makanan lain di restoran seberang jalan untuk disuguhkan kepada tamu pada resepsi.
Dilansir dari laman Daily Mail, pengantin yang saat itu kelelahan akibat menyuguhkan street food dan blackcurrant squash kepada para tamu, kemudian memotong kue pernikahan. Saat Tamayo tengah memotong kue betapa terkejut dia karena mendapati kue pernikahannya terbuat dari styrofoam.
Mendapati kenyataan itu, pengantin perempuan pun menutupi wajahnya dan menangis di depan keluarga dan teman-temannya. Dia sangat bingung, sehingga tamu membawanya dan pihak katering ke kantor polisi setempat.
Petugas yang memeriksa kue pengantin dua tingkat itu mengonfirmasikan bahwa seluruh kuenya terbuat dari styrofoam yang dibungkus dengan lapisan gula merah. Saat di kantor polisi, Tamayo pun mengungkapkan kemarahan dan kekecewaannya karena ditipu oleh perencana pernikahan mereka, Krissa Cananea.
"Perempuan yang kami bayar untuk menyiapkan makanan telah merusak pernikahan saya. Dia pembohong. Dia selalu meminta uang dan saya selalu memberikan apa yang dia butuhkan karena saya ingin pernikahan saya sempurna," kata wanita 26 tahun itu.
Dia pun tidak akan menerima maaf darinya. Menurut Tamayo, permintaan maaf tidak cukup. Dia berharap, perempuan tersebut dijebloskan ke penjara karena telah merusak pernikahannya.
"Saya tidak pernah dipermalukan sepanjang hidup saya. Ini seharusnya menjadi salah satu kenangan saya yang paling berharga sepanjang hidup, tapi justru menjadi yang terburuk," kata dia.
Akibat kejadian itu, polisi setempat pun memeriksa kue pernikahan, foto-foto makanan, serta pembayaran yang telah dilakukan pasangan itu kepada koordinator pernikahan. Petugas dari Kantor Polisi Kota Pasig mengonfirmasi bahwa Cananea telah ditangkap karena diduga melakukan penipuan.
"Investigasi terhadap penipuan pernikahan sedang berlangsung. Pengantin perempuan sangat stres karena kue dan makanannya. Kami telah mengonfirmasi bahwa sejumlah besar uang telah dibayarkan untuk layanan yang tidak dikirimkan dengan benar. Krissa Cananea telah diwawancarai dan kami bermaksud membawa kasus ini ke pengadilan," tutur pihak kepolisian.
(tsy)