Kondisi Terkini 'Ice Boy' Usai Viral dan Dibanjiri Donasi

Wang Fuman
Sumber :
  • AsiaOne

VIVA – Banyak yang berubah dari sosok bocah berusia 9 tahun asal China, Wang Fuman dalam satu tahun terakhir setelah terkenal sebagai ‘ice boy’ di dunia maya. Wang mendapatkan popularitas pada Januari tahun lalu usai gurunya mengunggah foto dirinya tiba di sekolah dengan rambut beku ditutupi salju.

Kisah Muiz Bocah 12 Tahun yang Rawat 7 Adiknya, Rela Jualan Demi Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Hal itu terjadi lantaran Wang harus berjalan kaki selama lebih dari 1 jam atau sepanjang 4,5 kilometer (km) dari rumahnya di daerah pegunungan provinsi Yunnan, barat daya China saat suhu rendah minus 9 derajat celcius. Namun kini, kondisi Wang jauh lebih baik.

Dikutip dari AsiaOne, setelah Wang dan keluarganya meninggalkan rumah sangat sederhana mereka di Zhaotong, kini mereka menetap di sebuah rumah baru dua lantai di desa Zhuanshanbao.

Belajar dari Manusia Rp2.000 Triliun Jensen Huang: Filosofi Hidup Tukang Kebun yang Bikin ‘Kaya Raya’

"Hidup kini jauh lebih baik dibandingkan dengan (di rumah) dinding lumpur dan jalanan becek (tempat mereka dahulu tinggal), kami jauh lebih baik terlindung dari angin dan hujan," kata ayah anak itu, Wang Gangkui.

Wang Gangkui bekerja di lokasi konstruksi di Kunming, ibukota Yunnan, dan mendapat bayaran 200 yuan atau sekitar Rp400 ribu per hari. Dengan pendapatannya itu, dia mampu membeli babi seberat lebih dari 100 kilogram (kg) untuk keluarganya demi merayakan pesta Tahun Baru Imlek awal bulan depan.

Cara PNM Dorong Pemberdayaan Ekonomi Gen Z

Sementara guru Wang mengatakan bahwa anak itu kondisinya baik-baik saja dan sangat populer. Meskipun Wang telah menjadi anak yang terkenal setelah mendapatkan perhatian dan wawancara media serta banyak hadiah, Wakil Kepala Sekolah di SD Zhuanshanbao, Fu Heng mengatakan dia tetap seorang anak yang cerdas dan pekerja keras.

Wang Fuman si bocah es

"Dia berada di peringkat tiga untuk matematika dan lima besar secara keseluruhan. Dia juga memiliki hubungan yang baik dengan murid lainnya," ujarnya.

Meskipun keadaannya berubah, Wang mengatakan, dia tidak menyerah pada mimpinya untuk menjadi seorang perwira polisi sehingga bisa menangkap orang-orang jahat.

Sementara itu setelah masalah kemiskinannya menjadi sorotan dan memicu gelombang sumbangan uang dan barang, seperti peralatan olahraga, pakaian dan alat pemanas untuk sekolahnya. Sekolah Wang sudah mampu membangun asrama dengan uang yang diterima usai cerita Wang viral.

Dengan uang yang mereka terima, pihak sekolah mampu merenovasi sekolah dan sekarang memiliki ruang seni baru, komputer dan laboratorium. Kantin juga diperbaiki dan asrama dibangun, sehingga anak-anak yang tinggal jauh dari sekolah tidak harus melakukan perjalanan panjang saat cuaca buruk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya