Divonis Tak Hidup Lama, Tumor Ganas Gadis 11 Tahun Tiba-tiba Sembuh
- youtube
VIVA – Warga Austin dikejutkan dengan kesembuhan tak terduga dari gadis berusia 11 tahun. Tumor otak yang didiagnosis pada gadis itu secara ajaib menghilang.
Awal tahun 2018, Roxli Doss didiagnosis mengalami diffuse intrinsic pontine glioma (DIPG), tumor otak yang sangat jarang dan luar biasa agresif dengan tingkat kesembuhan yang sangat rendah. Tumor itu menempel dengan sangat lekat ke cabang otak Roxli, sehingga membuat tidak mungkin untuk diangkat dengan operasi.
Para dokter pun mengatakan pada orangtua Roxli untuk menjadikan waktu terbaik di sisa umurnya. Meski begitu, mereka tetap memutuskan untuk mencoba terapi radiasi, karena terapi ini sudah menunjukkan dapat memperpanjang hidup pasien 3-6 bulan.
Tapi, radiasi tidak bisa menyembuhkan, faktanya DIPG adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Karena itu, diagnostiknya dianggap sebagai mematikan. Tapi, dalam kasus Roxli, perawatan yang didapatnya memberi keajaiban.
Dikutip dari laman Oddity Central, setelah enam bulan menjalani radiasi, hasil MRI menunjukkan hampir tidak ada tanda-tanda tumor pernah ada.
"Tumornya tidak ada dan tidak lagi bisa diukur. Kami hampir tidak melihat adanya pembengkakan atau jejak tumor di sana," kata Dr. Virginia Harrod, co-chief departemen neuro-onkologi anak di Dell Children's Medical Center.
Menurut Harrod, ini adalah hal yang amat sangat jarang terjadi pada tipe penyakit seperti ini. Prognostik untuk DPIG adalah 'suram'. Jadi ketika Roxli didiagnosis penyakit ini pada Juni lalu, setelah mengalami sakit kepala dan kehilangan pandangan, yang bisa dilakukan semua dokter adalah memperpanjang waktu yang ia punya.
Kesembuhan Roxli merupakan suatu keajaiban karena Harrod belum pernah melihat respons seperti itu terhadap perawatan radiasi pada para pasien DIPG sebelumnya, meski ia pernah mendengar beberapa kasus sejenis dari dokter lain.
Melakukan biopsi pada bagian sensitif otak tidak akan senilai dengan risikonya, dan orangtua Roxli sudah menolak untuk melakukannya. Jadi sulit bagi dokter untuk menemukan bagaimana keajaiban ini bisa terjadi. Harrod menduga kalau kesembuhan itu mungkin berkaitan dengan biologi tumornya, namun itu hanya kecurigaannya saja.
Bagi keluarga Roxli, hilangnya tumor adalah mukjizat Tuhan dan jawaban atas doa mereka. Para dokter yang menangani Roxli mengklaim kalau Roxli belum boleh lepas dari pengawasan karena DIGP dikenal sangat agresif. Jadi, gadis itu harus dimonitor secara ketat ke depannya.
"Tidak ada yang ingin meremehkan tumor ini. Kami harus sangat waspada dalam memonitornya dan melakukan MRI ke depannya sehingga kami bisa terus memastikan kesehatan terbaik baginya," ujar Harrod.
Sukit untuk mengatakan kalau tumor akan kembali lagi, tapi satu yang pasti kalau gadis kecil itu sudah mendapatkan kesempatan kedua yang sangat jarang didapat oleh penderita DIGP.