Pemerintah Korsel Beri Uang Bulanan Bagi Warga yang Punya Banyak Anak

Ilustrasi orangtua dan anak.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Jika di Indonesia pemerintah gencar mengampanyekan program Keluarga Berencana dengan hanya dua anak, pemerintah Korea Selatan justru melakukan hal sebaliknya. Ya, pemerintah Korsel disebut menawarkan uang dan insentif bagi warganya,  untuk memiliki lebih banyak anak.

Arti 'Poppo Siroyo', Frasa Bahasa Korea dari Film Laut Tengah yang Viral di TikTok

Hal tersebut dilakukan setelah sebelumnya program peningkatan penduduk yang dicanangkan pemerintah tidak berhasil. Seperti diketahui, tingkat kesuburan suatu negara dapat menyebabkan penurunan populasi yang signifikan dalam 10 tahun ke depan.

Pengamat juga menghubungkan krisis tersebut dengan beberapa faktor, termasuk biaya perawatan anak yang tinggi, tempat penitipan anak yang terbatas dan jam kerja yang panjang.

Respons Rudal Korea Utara, Kapal Induk Nuklir Amerika Tiba di Busan

Selain itu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh South Korea’s National Assembly pada tahun 2014 juga melaporkan bahwa Korsel bisa mengalami kepunahan alami pada tahun 2750 jika tingkat kesuburan negara itu tetap di angka 1,19 per wanita. Demikian dilansir dari Next Shark, Kamis, 20 Desember 2018.

Menurut sebuah laporan, tingkat kesuburan Korea Selatan telah jatuh ke tingkat  terendah yakni 0,95 pada tahun ini. Angka ini jauh lebih rendah dari angka ideal 2,1, di mana angka tersebut dibutuhkan agar populasi tetap  stabil.

Laporan Lanjut Intelijen Korsel, Korut Kirim 3 Ribu Pasukan Tambahan ke Rusia

Selama 13 tahun terakhir, pemerintah Korsel juga telah menghabiskan sekitar US$121 miliar (Rp1,753 triliun) sebagai upaya agar warganya mau memiliki banyak anak. Mereka juga telah memberikan subsidi tunai kepada orangtua yang memenuhi syarat. Tetapi strategi untuk meningkatkan jumlah anak yang dibesarkan per rumah tangga masih belum signifikan.

Oleh karena itu, mereka kini memulai sistem subsidi sekitar US$88 (Rp1,2 juta) per bulan untuk orangtua anak-anak di bawah 5 tahun pada bulan September. Mereka juga mengumumkan  akan meningkatkan uang bulanan menjadi US$270 (Rp3,9 juta) dan memperluas subsidi mencakup 10 persen dari orang-orang terkaya di negara tersebut.

Sebagai insentif tambahan, orangtua dengan anak-anak di bawah usia 8 tahun akan diizinkan bekerja satu jam lebih sedikit dalam sehari, sehingga mereka dapat mengurus keluarga mereka lebih lama mulai akhir 2019. Selain itu, cuti bagi ayah yang anaknya baru lahir juga akan ditambah menjadi 10 hari, dari sebelumnya yang hanya 3 hari. (zho)

Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol

Surat Perintah Penangkapan Batal, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Bebas

Pengadilan Korea Selatan membatalkan surat perintah penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan, pada Jumat, 7 Maret 2025.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2025