Ngeri, Video Mukbang Kapur Lagi Viral di Medsos
VIVA – Ribuan orang menggunakan sosial media Instagam dan youtube untuk berbagi video apapun tentang aktivitas yang mereka lakukan. Baru-baru ini, video dengan judul ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response) atau biasa disebut head tingles ramai muncul di kolom Up Next atau Recomended di akun youtube. Bisa dibilang ASMR adalah sensasi tergelitik pada otak, dimulai dari puncak kepala, dan menjalar turun ke pundak dan tulang belakang manusia, sebagai reaksi yang timbul saat mendengar dan melihat sesuatu atau rangsangan yang menyenangkan.
Jika biasanya video ASMR memperlihatkan sensasi mukbang dengan suara-suara yang menggiurkan, belakangan ramai muncul video-video mengonsumsi makanan tak biasa, seperti kapur. Aktivitas ini pun lagi-lagi jadi viral. Makan kapur jadi subgenre terbaru ASMR.
Fenomena ini mengkhawatirkan. Dilansir laman Woman Talk, mereka yang mendambakan bahan yang biasanya tidak dianggap makanan, seperti kapur atau lem, mungkin mengalami kondisi medis yang dikenal sebagai pica.
Pica adalah gangguan makan yang dapat dipicu oleh stres, gangguan obsesif-kompulsif, defisiensi nutrisi, atau bahkan kehamilan.
Dan sangat memprihatinkan, genre baru konten ASMR memiliki ribuan Instagrammer yang mengunyah, dan terkadang menelan, kapur.
Laman Motherboard pun mengungkap, kegiatan ini hampir secara eksklusif dilakukan oleh perempuan. Pada saat penerbitan, hashtag #chalkeating telah mengumpulkan lebih dari 72.100 posting Instagram, sedangkan tag #chalkasmr telah mengumpulkan lebih dari 34.600 posting. Kebanyakan video yang diposting memperlihatkan aktivitas menggerus atau memotong-motong kapur hingga terdengar suara renyah. Adapula yang mengonsumsinya hingga kunyahan kapur terdengar.
Seperti diketahui, kapur diciptakan bukan untuk dikonsumsi. Meskipun bahan ini tidak beracun, US National Library of Medicine memperingatkan bahwa menelan sejumlah besar bahan-bahan pembuat kapur, dapat mengakibatkan masalah pencernaan seperti sembelit, sakit perut, diare, mual, dan muntah, serta batuk dan sesak napas.
Pengguna Instagram, lovepicaasmr mengatakan, mereka menderita pica. "Keinginan mereka untuk konsumsi kapur dimulai pada usia tiga tahun, tetapi mereka tidak menelan materi itu."
Yang lainnya, yang juga pelaku pembuat video konsumsi kapur mengatakan, mereka mengunyah kapur untuk menghilangkan stres, meski sadar akan risiko kesehatan yang melekat pada aktivitas itu.
"Itu memberi saya kedamaian saat saya mengunyahnya."
Kegiatan ini tidak sehat, tetapi penting untuk dicatat bahwa tidak setiap pemakan kapur melakukan hal ini karena pengaruh ribuan orang yang melakukannya. Jika Anda mengalami hal ini, memiliki keinginan mengonsumsi barang-barang aneh, segera konsultasi pada dokter.(nsa)