Hidup dengan HIV, Wanita Ini Tepis Stigma dengan Bertinju
- bbc
Samsak seberat 15 kilogram itu bergoyang-goyang terkena hantaman kepalan Eva Dewi Rahmadiani, perempuan berusia 37 tahun yang di dalam tubuh mungilnya terdapat Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang pernah menjadi penyebab kematian yang mengerikan.
"HIV itu bukan akhir dari segalanya," kata Eva saat ditemui usai latihan Tinju di Rumah Cemara Boxing Camp, di utara Bandung.
Bagi sebagian orang, ODHA (orang dengan HIV/AIDS), identik dengan sosok lemah tak berdaya dan sakit-sakitan, citra yang didasarkan pada gambaran pada awal 1980an, ketika HIV/ADIS baru dikenal dan obat-obatanan untuk menanganinya masih berada di tingkat sangat dini.
Eva menunjukkan kelirunya anggapan awam itu. Kondisi fisiknya justru jauh dari kata lemah. Ia rutin berlatih tinju, olahraga berat yang terbilang ekstrim dan membutuhkan fisik yang prima.
"Mungkin masih banyak orang yang berpikiran HIV ini lemah lah dan gak bisa ngelakuin apa-apa. Mudah-mudahan untuk ke depannya, apa yang saya lakukan ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman ODHA lainnya."
Eva juga menekuni olahraga lari, bukan semata sebagai bagian dari latihan kebugaran untuk tinju. Di ajang Jakarta Marathon 2018, ia berhasil masuk garus akhir.
Dan Eva tak berhenti di situ: ia juga menjadi satu-satunya perempuan di Timnas Indonesia dalam kompetisi sepakbola dunia bagi kaum tunawisma, Homeless World Cup (HWC) 2018 di Meksiko.