Meski Tunanetra dan Tuli, Chef Ini Ajari Warga Memasak
- abc
Nathan Quinell telah kehilangan penglihatan dan tuli sejak kecil, tetapi kondisi itu tidak menghentikan pria berusia 32 tahun ini dari mengejar mimpi kulinernya dan sekarang keahliannya memasak malah membuat dia mendapat julukan "Koki Badai (Hurricane Chef).
Dengan bantuan peralatan dapur berteknologi tinggi, Nathan Quinell yang tinggal di negara bagian New South Wales (Australia) banyak melakukan perjalanan di sekitar pusat-pusat komunitas lokal untuk mengajar orang-orang dari semua kemampuan untuk memasak untuk diri mereka sendiri.
Dan keterampilan memotong sayurannya akan membuat orang yang memiliki indera pengelihatan normal merasa kagum.
"Aku akan mengajari siapa pun - pada semua tingkat kemampuan," katanya.
"Aku tidak punya batasan untuk siapa pun, tanpa memandang usia mereka, terlepas dari kemampuan mereka."
Pada usia tiga tahun, Nathan Quinell didiagnosis dengan diabetes tipe 1 dan pada usia delapan tahun, pendengarannya memburuk sehingga kemudian membutuhkan alat bantu dengar di kedua telinga.
Chef Nate Quinell may be blind and deaf but he has followed...
Space to play or pause, M to mute, left and right arrows to seek, up and down arrows for volume.
Chef Nate Quinell may be blind and deaf but he has followed his dreams ( Indonesian )
Ketika dia berusia 16 tahun, penglihatannya telah menurun ke titik dimana dia tidak dapat melakukan ujian akhirnya untuk sekolah menengah.
Saat itulah dia dipasangi dua implan koklea untuk membantu pendengaran, hal yang menurutnya mengubah hidupnya.
"Saya benar-benar tidak tahu bagaimana saya akan hidup [tanpa implan koklea]," kata Quinell.
"Menjadi orang buta, bagaimana aku melihat seseorang melakukan bahasa isyarat?"
Bermula di peternakan
Nathan Quinell mengatakan dia dibesarkan di pertanian dengan ternak dan sayuran buatan sendiri.
"Saya sangat suka memasak sejak usia dini," katanya.
Timbangan dan pengukur suhu yang bisa berbicara dan alat pengukur cairan membantu Nathan bekerja di dapur.
ABC Gold Coast: Damien Larkins
Nathan Quinell ditawari kesempatan untuk berlatih di Murwillumbah Community Center , seitar 848 km dari ibukota NSW Sydney dan menerima tawaran itu dengan tangan terbuka.
Dia melanjutkannya dengan melakukan magang di Rumah Sakit Manning di Taree di sebuah dapur komersial biasa dengan melakukan modifikasi minimal.
Setelah selesai magang, orang tuanya membantunya merenovasi sebuah kafe agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya di Old Bar, New South Wales, yang dikelolanya selama tiga tahun.
Nathan Quinell kini telah menerbitkan buku masaknya sendiri yang menampilkan resep yang mudah diikuti untuk semua orang, terutama mereka yang memiliki tantangan fisik.
Nama panggilan "koki badai"
Kemampuan memotong sayuran yang dilakukan Chef Nate Quinell yang buta membuat banyak orang yang normal mungkin akan terkagum-kagum.
ABC Gold Coast: Damien Larkins
Julukan "Koki Badai" didapatnya dari kekagumannya terhadap petinju Rueben "Hurricane" Carter, yang dihukum bersalah karena pembunuhan pada 1960-an.
"Aku benar-benar mencintai cara dia sangat bersemangat," katanya.
"Dia terus melanjutkan. Dia tidak pernah menyerah."
Tantangan untuk menjadi seorang difabel tidak pernah membuat Nathan Quinell surut semangat.
"Tidak peduli apa kemampuanmu, jangan pernah biarkan itu menjatuhkanmu," katanya.
"Kita bisa melakukan sebaik orang lain."