Bikin Terenyuh, Anak 10 Tahun Ajari Ibunya yang Alami Keterbelakangan

Ilustrasi ibu dan anak bermain
Sumber :
  • Pixabay/ golso

VIVA – Seorang bocah perempuan berusia 10 tahun di Yibin, Sichuan Province, China, disanjung karena dedikasinya kepada sang ibu. Ia mengajari ibunya untuk dapat berbicara, membaca, dan menulis lagi setelah ibunya mengalami perdarahan otak empat tahun lalu.

Belajar Sambil Berjualan, Kisah Mia yang Berjuang jadi Juara untuk Bantu Ibunya

Menurut Chengdu Business Daily yang dikutip South China Morning Post, bocah yang diidentifikasi namanya sebagai Cai Chengcheng, baru berusia enam tahun saat ibunya, Chen Li, menderita perdarahan otak. Kondisi itu menyebabkan Chen Li kehilangan ingatan dan memiliki tingkat kecerdasan seperti anak kecil.

"Sebelumnya, Mama adalah orang yang mengajariku membaca, sekarang giliran aku mengajarinya membaca," ujar gadis cilik itu seperti dilansir laman Nextshark.

Kisah Inspiratif Influencer Amelinda Sanjaya Respons Cibiran Netizen Soal Ketiak Basah

Ia mengajari ibunya membaca dengan memasangkan kata yang ingin diajarkannya dengan binatang dan makanan yang disukainya. Ia berharap cara itu bisa lebih menarik untuk ibunya.

Kisah Diego Berel, Pelukis Muda Down Syndrome Hasil Karyanya Sampai ke London

Dalam aktivitas yang sudah menjadi bagian rutinitas sehari-harinya selama empat tahun, Cai memanfaatkan benda-benda dan kartu flash untuk membantunya dalam mengajar. Misalnya, ketika mengajarkan ibunya kata 'apel', dia akan memberikan apel untuk dicoba, atau membuat ibunya memegang kelinci untuk kata 'kelinci'.

"Mama menggunakan kursi roda, mata kirinya terlihat normal tapi mata kanannya terbalik ke belakang, seperti tidak bisa melihat apa pun," imbuhnya.

Cai mengingat hari di mana ibunya pulang dari rumah sakit. "Dia mengenali kalau aku Chengcheng, tapi tidak bisa memanggil namaku."

Cai hanya satu-satunya orang yang ada di rumah yang bisa merawat ibunya. Ayahnya, Cai Yong, bekerja sepanjang hari di toko kecil keluarga demi menutupi biaya medis istrinya. Sementara kakak Cai, Cai Ling, baru saja masuk SMA dan disibukkan dengan belajar, sehingga tinggallah Cai sendiri.

Selain memberikan sesi belajar, yang paling diperhatikan Cai adalah ibunya sudah melakukan semua pengobatan dengan benar dan membantunya melakukan latihan fisioterapi.

"Mama punya tekanan darah tinggi dan selama masa pemulihan dia harus terus minum obat. Jika tidak ada yang mengingatkan, dia akan lupa," lanjutnya.

Dedikasi Cai merawat ibunya dengan telaten kini mulai memperlihatkan hasil. Setelah beberapa waktu, Li bisa bergerak sedikit dan membantu toko keluarga dengan melakukan tugas ringan, meski perjalannya untuk sembuh total masih jauh.

Meski merawat ibunya memakan banyak waktunya, tapi Cai mampu memenuhi tugasnya sebagai pelajar. Dia masih bisa mencapai nilai yang baik dan bahkan masih sempat mengambil peran pemimpin di sekolahnya.

Komitmen dan kerja keras Cai mendapat perhatian dari pemerintah lokal Yibin yang memberinya penghargaan atas baktinya. Pemerintah China seringkali menghargai peran baik para warganya melalui penghargaan sebagai cara menyebarluaskan nilai luhur bangsa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya