Menangis karena Kelaparan, Pramugari Susui Bayi Penumpang

Pramugari menyusui bayi penumpang
Sumber :
  • Facebook Patrisha Organo

VIVA – Jika biasanya pramugari menawarkan minuman kopi atau teh saat di atas pesawat, pramugari satu ini menawarkan lebih dari itu. Dia memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada seorang bayi lantaran ibunya kehabisan susu formula selama penerbangan domestik di Philippine Airlines.

Patrisha Organo, seorang pramugari berusia 24 tahun yang baru melahirkan anak pertamanya itu menawarkan untuk menyusui bayi salah satu penumpang pesawat.

“Saya mendengar tangisan bayi, teriakan yang akan membuat Anda ingin melakukan apa pun untuk membantunya,” tulis Organo dalam akunnya di media sosial dikutip dari New York Post.

Dia kemudian mendekati ibu tersebut dan dan bertanya apakah semuanya baik-baik saja. Dia mencoba memberi tahu ibu tersebut untuk memberi makan anaknya yang lapar. Dengan mata berkaca-kaca, sang ibu mengatakan bahwa dia kehabisan susu formula. Para penumpang mulai menatap bayi mungil malang yang menangis itu.

“Tidak ada susu formula di pesawat. Saya berpikir, hanya ada satu hal yang dapat saya tawarkan dan itu adalah ASI saya sendiri. Jadi saya menawarkannya," ujarnya.

Organo mengatakan kepada supervisor penerbangan, Sheryl Villaflor untuk membawa ibu tersebut ke bagian khusus pesawat sehingga sang ibu bisa menemaninya saat Organo menyusui bayi tersebut.

“Bayi itu mulai menyusu, dia sangat lapar, saya melihat kelegaan di mata ibunya. Saya terus memberi ASI sampai bayi tertidur. Saya mengantarkannya kembali ke tempat duduknya dan tepat sebelum saya pergi, ibu itu dengan tulus mengucapkan terima kasih,” tutur dia.

Organo sendiri baru memiliki bayi berusia 9 bulan. Dia pun mengaku senang karena bisa membantu bayi dan ibunya tersebut.

Kisah Inspiratif Rifky Bujana Bisri,  Anak Driver Ojol ke University of British Columbia

Sukses Lewat Shopee Live, Amel Queens Raup Ratusan Juta dari Konten Fashion

Sementara Administrasi Makanan dan Obat (FDA) memperingatkan bahwa pemberian ASI dari ibu lain memiliki risiko dan merekomendasikan konsultasi dengan penyedia perawatan kesehatan anak sebelum melakukannya.

“Risiko terhadap bayi termasuk paparan penyakit menular, termasuk HIV, kontaminasi kimia, seperti beberapa obat-obatan terlarang, dan sejumlah obat resep yang mungkin ada dalam ASI jika donor belum diskrining secara memadai. Selain itu, jika ASI tidak disimpan dengan benar, itu bisa terkontaminasi dan tidak aman untuk diminum,” bunyi situs FDA.

Kisah Inspiratif Jeanie Mulyadi, Kejar Impian Sukses Berkarier di Negeri Paman Sam
Kisah perjuangan Mia, siswa yang belajar untuk juara sambil berjualan

Belajar Sambil Berjualan, Kisah Mia yang Berjuang jadi Juara untuk Bantu Ibunya

Mia bercerita dengan polos bahwa ia sedih karena sebelumnya gagal menjadi juara pada lomba matematika yang ia ikuti, padahal ia sangat menyukai pelajaran matematika.

img_title
VIVA.co.id
10 Desember 2024