Asal Usul Cincin Kawin Dipakai di Jari Manis Tangan Kiri

Olga Lydia saat menikah
Sumber :
  • Ichsan/VIVA.co.id

VIVA – Selama bertahun-tahun, hampir semua pasangan selalu memakai cincin kawin pada jari manis tangan kiri. Hal itu seolah menjadi sebuah tradisi yang dilakukan secara turun menurun.

Revand Narya Ungkap Penyesalan Setelah Cerai dari Faby Marcelia

Tapi apakah Anda mengetahui asal mula cincin kawin dipakai di jari manis tangan kiri?

Seperti dilansir dari This is Insider, sebagian besar tradisi pernikahan dapat ditelusuri kembali ke praktik keagamaan. Dan alasan orang memakai cincin kawin di jari keempat atau jari manis tangan kiri pernah menjadi hal yang paling diperdebatkan dalam waktu lama.

Inikah Tanggal Pernikahan Febby Rastanty dan Drajad Djumantara?

Pemakaian cincin kawin setidaknya telah ada sejak 6.000 tahun lalu, atau pada zaman Mesir kuno. Tetapi keputusan untuk mengenakan cincin kawin pada jari manis baru sekitar 450 tahun lalu, ketika Gereja Inggris memutuskan hubungan dengan Gereja Katolik Eropa.

Gereja Inggris memilih tangan kiri karena itu kebalikan dari apa yang dilakukan oleh umat Katolik Eropa. Aturan bahwa pasangan pengantin harus memakai cincin kawin di jari tangan kiri ada dalam sebuah koleksi buku doa Gereja Anglikan sekitar tahun 1549, The Book of Common Prayer.

Prancis Berang gara-gara Pegawai Penegak Hukumnya Ditahan Israel di Yerusalem

Setelah putus hubungan dengan Gereja Katolik (dikenal masa reformasi), Gereja Anglikan membutuhkan buku-buku pelayanan dan penyembahan yang berbeda dari Gereja Katolik. Sebelum Reformasi, sebagian besar Gereja Katolik meletakkan cincin kawin di tangan kanan karena berhubungan dengan kekuatan. Demikian yang ditulis konservator museum George Monger dalam Marriage Customs of the World: From Henna to Honeymoons.

Sementara The Book of Common Prayer memerintahkan para Reformis untuk meletakkan cincin di jari tangan kiri perempuan sebagai gantinya. Ini adalah salah satu dari banyak tradisi yang dimaksudkan untuk membedakan Gereja Anglikan dari Gereja Katolik dan versi Kekristenan lain di Eropa.

Ide memakai cincin kawin di jari manis tangan kiri juga dikaitkan dengan Appian dari Alexandria, sejarawan Yunani-Romawi yang hidup di abad kedua. Dia menulis bahwa orang Mesir kuno percaya ada saraf yang mengalir dari jari manis tangan kiri ke jantung, dan menyebutnya dengan vena amoris atau pembuluh darah para pecinta.

Tapi mitos itu keliru dan ditepis para ilmuwan. Sebab semua jari tangan terhubung langsung ke jantung, tidak cuma jari manis.

Sementara terkait agama, selain Kristen, tak ada agama lain yang memerintahkan meletakkan cincin di jari manis tangan kiri. Dalam pernikahan Yahudi misalnya, cincin ditempatkan pada jari telunjuk sehingga lebih mudah dilihat. Itu bisa dipindahkan ke jari lain setelah resepsi. Sementara dalam pernikahan Islam dan Hindu, tidak ada budaya memakai cincin sama sekali. Kebiasaan tersebut sebagian diikuti pemeluknya karena diadopsi dari budaya Barat. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya