Shopee Jadi Mitra Bekraf di World Conference on Creative Economy 2018

Triawan Munaf dan Radityo Triatmojo
Sumber :
  • VIVA/Tasya Paramitha

VIVA – World Conference on Creative Economy (WCCE) baru saja selesai digelar. Konferensi ekonomi kreatif pertama di dunia itu diselenggarakan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI pada 6-8 November 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

Perkaya Pengalaman Berbelanja, Shopee Wujudkan Inovasi bagi Brand Lokal dan Konten Kreator

Dalam penyelenggaraan pertamanya tersebut, WCCE mengangkat tema ‘Inclussively Creative’ dan menghadirkan sebanyak 2.000 peserta dari seluruh Indonesia dan berbagai negara di dunia.

Menariknya, Bekraf juga menggandeng sejumlah pihak untuk menjadi mitra mereka dalam pesta ekonomi kreatif yang rencananya bakal diadakan dua tahun sekali itu. Salah satu mitra utama mereka adalah perusahaan e-commerce Shopee.

Shopee Ungkap Penjualan Produk UMKM Brand Lokal Naik 7 Kali Lipat pada Momen Ini

Radityo Triatmojo, Head of Government Relations Shopee Indonesia mengungkapkan alasan di balik kemitraan mereka dengan Bekraf di WCCE. Menurutnya, pihaknya melihat bahwa digital adalah salah satu booster dalam industri ekonomi kreatif. Tentu saja, dalam hal ini Shopee memiliki kontribusi besar dalam mempromosikan dan meningkatkan penjualan produk-produk ekonomi kreatif Indonesia.

Kedua adalah tema yang diangkat WCCE adalah ‘Inclussively Creative’. “Apalagi mereka punya keyword ‘inklusif’. Digital juga inklusif. Semua bisa masuk. Enggak dibedakan gender, status sosial ekonomi, dan sebagainya,” ucap Radit kepada VIVA di Nusa Dua, Bali, Kamis, 8 November 2018.

Keamanan Data Jadi Fokus Shopee

Alasan terakhir karena Shopee memang sebelumnya telah bekerja sama dengan Bekraf. Apalagi Bekraf menggalakkan UKM go online, di mana banyak UKM binaan mereka yang bergabung menjadi seller Shopee.

“Gunanya ya tadi. Kita boost, Bekraf punya pelaku ekonominya. Kita percepat dan emang nyata sih. Begitu kita masuk, daily order-nya (produk lokal) hampir sepuluh kali lipat yang (masuk dalam kampanye) Kreasi Nusantara,” ujarnya.

Kreasi Nusantara sendiri merupakan kampanye Shopee untuk mempromosikan seller mereka yang menjual produk-produk lokal. Tiga kategori produk Kreasi Nusantara yang paling diminati konsumen adalah fesyen, kuliner dan kosmetik.

Aksi Kolaborasi

Di WCCE kemarin juga ada yang dinamakan Creativillage, berupa showcase produk-produk ekonomi kreatif Indonesia yang beberapa merupakan UKM binaan Bekraf. Di Creativillage, Shopee pun membawa Tanamera Coffee untuk membuka booth, yang mana tujuannya adalah menunjukkan kepada dunia salah satu produk lokal, secara spesifik kopi lokal Indonesia yang berkualitas.

Sebagai informasi, Tanamera Coffee yang merupakan merek kopi Indonesia yang namanya sudah sangat populer ini juga telah bergabung menjadi seller Shopee sekitar dua bulan lalu dan menjual produk-produk kopi mereka melalui marketplace tersebut.

Booth Shopee dan Tanamera Cofee Indonesia di WCCE 2018.

“Kita mau menunjukkan posisinya online seperti ini. Makanya kita enggak bawa booth Shopee. Kita mau menunjukkan, ini lho impact yang kita bawa. Kita bawanya Tanamera. Jadi menunjukkan bagaimana si produsen lokal ini yang punya nilai ekonomi. Itu bisa lebih cepat berkembang ketika bersamaan dengan digital,” kata Radit menjelaskan.

Ia juga menambahkan bahwa bisa dibilang booth yang ada di Creativillage WCCE merupakan booth kolaborasi. Menurutnya, 2-4 tahun ke depan memang tahunnya kolaborasi. Ditambah lagi dengan pernyataan Presiden Joko Widodo di acara International Monatery Fund (IMF) beberapa waktu lalu.

“Menjahit dari Presiden Jokowi waktu IMF mengatakan ‘Winter is coming’. Message yang dibawa itu memang collaboration action,” ujarnya.

(ch)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya