Kenapa Gaun Wanita Tak Punya Kantong?
- instagram.com/mrselfportrait
VIVA – Apakah Anda pernah merasa kesal setiap kali memakai gaun atau rok, karena tidak ada kantongnya? Tak cuma itu, celana dan jaket untuk wanita juga sering tidak punya kantong yang bisa digunakan untuk menaruh benda-benda bawaan.
Ternyata, alasan pakaian khusus wanita jarang memiliki kantong ada sejarahnya. Menurut kurator tekstil dan fesyen National Gallery of Victoria, Paola Di Trocchio, pada abad ke-17, wanita dan pria sebenarnya memiliki kantong luar.
Namun, kantong ini tidak dijahit ke pakaian, melainkan ditempelkan pada tali yang diikatkan di pinggang, seperti kantong gantung. Sementara para wanita yang bekerja akan memakai kantong ini di luar pakaian untuk memudahkan aksesnya, sedangkan wanita lain memakainya di bawah rok.
Dikutip dari laman ABC News, rok lebar dalam fesyen pada masa itu, artinya wanita bisa menyembunyikan banyak barang di dalam kantongnya. Buku Pocket of History menyebutkan, seorang wanita Inggris bernama Jane Griffiths diadili karena pencurian pada tahun 1777 setelah mencoba menyembunyikan dua bebek hidup di bawah roknya.
Trocchio melanjutkan, kantong gantung menjadi kian besar seiring dengan revolusi industri yang menghasilkan banyak barang untuk dimasukkan ke dalamnya. Namun, fesyen berubah dan pada awal abad ke-19, rok lebar mulai kehilangan pamor. Sebaliknya, rok high-waisted yang pas di tubuh menjadi populer, tapi rok ini tidak bisa menyembunyikan kantong.
"Saat itu, masih ada wanita yang menggunakan kantong ikat mereka, tapi menuju akhir abad ke-19, kantong gantung dianggap sesuatu yang kuno," kata Trocchio.
Pada saat itu pun, pakaian pria sering disertakan dengan kantong yang dijahit, karena meskipun wanita mulai sering keluar, prialah yang biasanya memegang uang. Sementara para wanita seringkali membawa barang-barang dalam sebuah tas kecil yang disebut dengan tas wanita, yang pada akhirnya berkembang menjadi tas tangan.
Lalu pada tahun 1920, desainer fesyen Coco Chanel mulai menaruh kantong fungsional di dalam jaketnya. "Dia mengambil elemen dari pakaian pria dan menaruhnya di pakaian wanita," ujar Trocchio.
Hal ini menciptakan perubahan dalam postur, karena wanita di abad 19 biasanya menaruh tangan ke bagian kantong depan celana mereka untuk membuatnya tetap hangat. Celana berkantong menjadi lebih umun bagi wanita di tahun 1960-an dan 1970-an. Tapi, wanita menjadi sering ditolak masuk restoran karena memakai celana. Namun dalam perkembangan selanjutnya, kantong di pakaian wanita menjadi lebih besar dan umum.
"Karena kita punya ponsel, apakah itu tas atau kantong kita, secara desain akan merespons yang diminta manusia, itulah yang mereka inginkan," ujar Trocchio.