Pecahkan Rekor, Karangasem Gelar Genjek Kolosal dengan 18 Ribu Peserta

Genjek Kolosal.
Sumber :
  • VIVA/Bobby Andalan (Bali)

VIVA – Memperingati momentum Sumpah Pemuda tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali menggelar pentas Genjek Kolosal yang diikuti oleh 18.012 peserta di Taman Ujung Karangasem, Minggu ,28 Oktober 2018.

KTT G20 Sukses: Indonesia di Puncak Dunia?

Peserta Genjek Kolosal ini melibatkan berbagai kalangan dari pelajar SLTP dan SMU, desa adat se-Kabupaten Karangasem dan masyarakat umum. Pentas Genjek Kolosal ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya digelar pada tahun 2016.

Di sela-sela kegiatan, Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri menyatakan, pagelaran ini berhasil memecahkan rekor sebelumnya dan diharapkan mampu memupuk kecintaan terhadap kesenian kebanggaan Karangasem.

Bali Dibuka bagi Turis Asing Tanpa Karantina Disambut Antusiasme

"Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, karena diharapkan mampu memberikan semangat nasionalisme, kebhinekaan dan keberagaman di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karangasem. Selain itu, memupuk semangat kebersamaan, gotong-royong menuju Karangasem yang cerdas, bersih dan bermartabat," ujar Sumatri.

Sementara itu, Ida Bagus Oka Gunastawa, salah satu tokoh masyarakat Karangasem mengatakan bahwa di satu sisi, pementasan Genjek Kolosal ini dapat menjadi pemantik untuk membangkitkan semangat warga Karangasem memperkuat spirit kebangsaan.

Mulai 7 Maret, PPLN yang Mau ke Bali Bebas Karantina

Sedangkan di sisi lain, kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkenalkan Karangasem secara luas. Oka Gunastawa melanjutkan, hal itu tercermin dengan membludaknya masyarakat yang ingin menyaksikan pementasan Genjek Kolosal.

Semangat kebersamaan itu, kata dia, cermin dari kebangkitan Kabupaten Karangasem.

"Ada banyak manfaat didapat dari pementasan Genjek Kolosal ini. Sebagaimana spirit yang terkandung dalam Genjek Kolosal, kita berharap masyarakat dapat meningkatkan gotong-royong dan kerja sama untuk membantu Karangasem ke luar dari jerat kemiskinan,” ujarnya.

Ilustrasi. Sumber : VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

Pengembangan Bahasa dan Kebudayaan sebagai Strategi Diplomasi Global

Dalam era globalisasi yang semakin berkembang pesat, diplomasi tidak lagi terbatas pada interaksi politik atau ekonomi antarnegara.

img_title
VIVA.co.id
17 Oktober 2024