Prosesnya Panjang, ternyata Begini Sejarah Unik Kapas USA

Cotton USA
Sumber :
  • VIVA/ Diza Liane Syahputri

VIVA – Untuk menciptakan sebuah busana, diperlukan bahan. Beragam bahan bisa digunakan untuk menciptakan sebuah busana yang nyaman. Mulai dari katun, polyster, hingga sutra.

Mengintip Koleksi Katun Ramah Lingkungan di Cotton Day 2024

Bukan hal yang mudah untuk mendapatkan bahan yang berkualitas tentu butuh proses cukup panjang. Bahkan kain katun dari sejumlah negara pun punya kualitas yang berbeda-beda. Yang cukup terkenal salah satunya adalah berasal dari katun Amerika. Katun buatan AS dinilai sangat lembut. Tahukah Anda, bagaimana proses pembuatan katun Amerika ini?

Lewat Cotton Council International--asosiasi nirlaba serat kapas asal negeri Paman Sam ini membuat brand katun dengan merek dagang Cotton USA.

Peragaan Busana Kolaborasi Antara CCI dan Desainer Indonesia Jadi Sorotan di Cotton Day 2023

Keunggulan Cotton USA atau kapas AS, didasari oleh berbagai hal, mulai dari proses penanaman bibit hingga pemintalan benang. Ternyata, untuk mendapatkan kapas unggul tersebut, memiliki sejarah yang cukup panjang.

Petani kapas AS, Joe Huerkamp, berjuang untuk menanam kapas berkualitas unggul yakni bebas kontaminasi dengan serat yang lebih panjang dan lebih kuat. Dia menggunakan metode-metode panen inovatif untuk menjamin kualitas.

Cotton Day 2022 Hadirkan Peragaan Busana 12 Merek Indonesia

Ia juga menggunakan sebuah proses yang lebih canggih untuk mendapatkan ladang yang lebih baik dan lebih hijau setiap tahunnya. Seiring peningkatan kecepatan pemintalan dan pembentukan kain, tantangan terbesar terhadap serat adalah meningkatkan kekuatan.

Cotton USA kini menggunakan varietas bibit inovatif yang dikembangkan khusus untuk memberikan serat kapas yang lebih panjang dan kuat. Serat yang lebih panjang memungkinkan lebih banyak lilitan saat memintal.

"Peningkatan lilitan menghasilkan benang dan kain yang cukup kuat untuk dirajut serta ditenun menjadi kain katun berkualitas unggul," ujar Bruce Atherley, Executive Director of CCI, di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu, 12 September 2018.

Pada proses pemintalan benang dan kain, lanjut Bruce, kelembutan serat adalah kunci dari produksi benang untuk menghasilkan kain rajut. Kebanyakan kapas AS saat ini digolongkan ke dalam kelas putih, jenis serat yang paling mudah dicelup.

"Kelembutan serat (micronaire) dan kualitas warna Cotton USA tidak tertandingi," kata dia.

Dipaparkan Bruce, saat ini Cotton USA menggunakan teknologi pemintalan serat terbaru untuk memantau serta mengendalikan alur udara dan kelembapan. Laporan dihasilkan oleh komputer, sehingga pemintalan dapat terus dipantau dari mana saja.

Pembersih serat berteknologi tinggi juga ampuh membersihkan kotoran serta menghasilkan lebih sedikit serat pendek dan serabut daripada pembersih tradisional. Untuk Pengering Sabuk Konveyor, menggunakan sabuk konveyor berlubang dengan kecepatan rendah untuk mengeringkan kapas perlahan dan mempertahankan kualitas serat.

"Proses ini dipadukan dengan tanaman berkualitas unggul kami, menghasilkan kekuatan serat yang luar biasa dan tidak mudah putus," ungkapnya.

Adapun keunggulan lainnya, di mana 2/3 lahan pertanian kapas AS hanya memanfaatkan air hujan. Dengan begitu, kapas bebas dari jejak karbon, yang berarti tanaman menghilangkan lebih banyak gas rumah kaca dibandingkan dengan produksi hasil bumi lainnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya