Apakah Pilot Tidur Selama Penerbangan?
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Menikmati perjalanan dengan pesawat untuk sebagian besar orang mungkin akan terasa mengerikan. Namun, tak sedikit pula yang merasa, perjalanan tesebut terasa menyenangkan.
Meski penumpang merasa senang duduk di kursi penumpang selama penerbangan, bagaimana dengan para awak kabin juga pilotnya?
Ya, bekerja sebagai awak kabin dan pilot tentu harus selalu waspada. Bahkan, untuk mereka para pilot yang beperngalaman sekalipun.
Waktu terlama mereka melakukan penerbangan adalah 17 jam. Dan terus-menerus bekerja di atas pesawat, tentu tetap membutuhkan waktu istirahat dan tidur. Namun, satu pertanyaan yang sering ditanyakan oleh banyak penumpang adalah apakah pilot tidur selama penerbangan jarak jauh?
Bekerja pada penerbangan jarak jauh bisa jadi sangat melelahkan. Bahkan untuk awak kabin yang paling berpengalaman.
Dan dilansir laman Express, terungkap bahwa seorang pilot meski dalam penerbangan panjang, mereka tetap memiliki waktu tidur di atas pesawat. Pilot butuh tidur pada penerbangan jarak jauh, karena bahaya yang bisa timbul jika mereka tidak sering beristirahat.
Namun, waktu tidur bervariasi antara jenis pesawat dan lamanya perjalanan.
Situs web Penerbangan, Flightdeckfriend.com menjelaskan konsep di balik pola tidur mereka, yang disebut "istirahat terkendali" ketika penerbangannya lebih pendek.
Ini berarti bahwa istirahat yang dilakukan seorang pilot sangat dikontrol harus antara 10 dan 30 menit sehingga tidur adalah siklus REM-- tidur gerakan mata cepat (rapid eye movement) yang lebih ringan, untuk mencegah tidur lebih nyenyak yang dapat membuat pilot atau awak kabin merasa lebih lelah dan grogi.
Situs web ini juga menyatakan, “Hanya satu pilot yang harus mengendalikan istirahat pada suatu waktu dan itu harus di kursinya tetapi dengan kursi yang ditarik mundur dari kontrol.
"Setelah pilot istirahat, lalu bangun, dia harus menghindari untuk mengoperasikan kontrol pesawat setidaknya selama 15 menit untuk memastikan dia telah benar-benar terbangun dan waspada."
Pilot yang tidur selama penerbangan jarak jauh, juga harus memiliki kru penerbangan cadangan
Untuk penerbangan yang sangat panjang, seperti penerbangan 16 jam Qatar Airways dari Doha ke Auckland, akan ada dua pilot dan dua kapten pertama untuk memastikan dua orang dapat tidur, sementara dua lainnya mengendalikan pesawat.
Hal ini dilakukan dalam shift empat jam secara bergiliran. Selama empat jam bergantian, dua orang bertugas untuk mengendalikan pesawat, dua lainnya dipsersilahkan tidur di tempat tidur khusus atau kursi kelas bisnis yang disediakan untuk kru.
Forum perjalanan Quora juga menjelaskan bagaimana ini bekerja di antara empat anggota awak kokpit.
“Semua penerbangan jarak jauh memiliki 2 awak terdiri dari kru Operasi dan kru Bantuan."
"Para kru Operasi pada dasarnya mengurus lepas landas dan pendaratan."
"Di antara fase-fase ini, selama penerbangan, kru Operasi bisa beristirahat, sementara awak Relief menangani terbang," ujar sumber.