Mengapa Kebanyakan Gaun Pengantin Berwarna Putih?
- Reuters
VIVA – Ketika mencari inspirasi gaun pengantin, meski memiliki banyak gaya, sadar atau tidak, hampir kebanyakan gaun, terutama di negara Barat memiliki warna putih.
Namun, mengenakan gaun pengantin putih tidak selalu populer. Tren ini dapat ditelusuri kembali ke Ratu Victoria, yang mengenakan gaun putih ketika ia menikah dengan Pangeran Albert pada 10 Februari 1840.
Pada hari pernikahannya, pengantin kerajaan memilih gaun renda putih dan sutra satin yang dia desain sendiri. Itu adalah momen penting untuk fesyen dalam sejarah pernikahan kerajaan. Menurut buku Rebecca Rissman pada 2016 berjudul Women in Fashion, pilihan gaun putih Victoria dikecam oleh bangsawan Inggris karena putih secara tradisional melambangkan suasana berkabung.
Dikutip dari Business Insider, Rissman menyebut bahwa gaun pernikahan kerajaan biasanya berwarna merah pada saat itu. Sang ratu juga mendobrak tradisi dengan mengenakan karangan bunga, bukan mahkota di rambutnya. Dia pun mengenakan jubah beludru yang biasanya dipakai oleh pengantin kerajaan.
Bahkan 12 pengiring pengantin Victoria juga mengenakan pakaian putih. Sebagaimana dicatat oleh Washington Post, skema warna putih dan turunannya muncul saat pernikahan Kate Middleton dan Pangeran William pada tahun 2011, ketika Pippa Middleton mengenakan gaun berwarna krem.
Pada tahun-tahun setelah pernikahan kerajaan, tren gaun putih gading Victoria mereda dan gaun pengantin putih perlahan-lahan menjadi modis. Pada edisi Godey's Lady's Book 1849, gaun pengantin putih populer, dan mempelai wanita disarankan memakai warna putih.
"Sudah diputuskan bahwa putih adalah warna yang paling pas, apa pun bahannya. Itu adalah lambang dari kemurnian dan kepolosan masa kecil dan hati yang tak berdosa," bunyi buku tersebut.
Gaun pengantin warna putih juga digambarkan sebagai simbol keperawanan. Namun perlu dicatat bahwa Victoria bukan satu-satunya pengantin kerajaan yang mengenakan pakaian putih. Putri Philippa dari Inggris disebut-sebut sebagai anggota kerajaan pertama yang mengenakan busana pengantin putih pada 1406.
Sementara Ratu Mary dari Skotlandia juga mengenakan gaun pengantin putih pada tahun 1558. Namun keduanya tidak berhasil menciptakan tren, seperti yang dibuat Victoria.